Baru saja dipublikasikan
Optimization For Method In Determination Of Chlor Concentration In Pm2,5 Using Edxrf Epsilon 5 Image
Optimization For Method In Determination Of Chlor Concentration In Pm2,5 Using Edxrf Epsilon 5 Image

Optimization For Method In Determination Of Chlor Concentration In Pm2,5 Using Edxrf Epsilon 5

Rancangan Tangki Tunda Reaktor Triga Pelat Bandung Image
Rancangan Tangki Tunda Reaktor Triga Pelat Bandung Image

Rancangan Tangki Tunda Reaktor Triga Pelat Bandung

Spectrophotometric Determination of Molybdenum Content in 99mtc Solution Via Mo\u002Dtga\u002Dkscn Complexes Formation Image
Spectrophotometric Determination of Molybdenum Content in 99mtc Solution Via Mo\u002Dtga\u002Dkscn Complexes Formation Image

Spectrophotometric Determination of Molybdenum Content in 99mtc Solution Via Mo-tga-kscn Complexes Formation

Evaluasi Uji Profisiensi Wepal 2015.1 Pada Cuplikan Tanah Image
Evaluasi Uji Profisiensi Wepal 2015.1 Pada Cuplikan Tanah Image

Evaluasi Uji Profisiensi Wepal 2015.1 Pada Cuplikan Tanah

Most Viewed
Pengaruh Konsentrasi Pelarut Untuk Menentukan Kadar Zirkonium Dalam Paduan U\u002Dzr Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv\u002Dvis Image
Journal article

Pengaruh Konsentrasi Pelarut Untuk Menentukan Kadar Zirkonium Dalam Paduan U-zr Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv-vis

–Penelitian pengaruh konsentrasi pelarut asam nitrat dan asam florida untuk melarutkan paduan U-Zr dan analisis kadar zirkonium menggunakan spektrofotometri UV-Vis telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi pelarut yang optimum untuk melarutkan paduan U-Zr dan menentukan kadar zirkonium dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Proses pelarutan dilakukan dengan beberapa variasi konsentrasi asam nitrat yaitu 1, 3 dan 8M dengan menambahkan asam florida 1M pada pemanasan suhu 90 oC. Analisis kadar zirkonium menggunakan spektrfotometri UV-Vis dengan pengomplek arsenazo III 0,1% sebanyak 2 mL dalam larutan HCl 9N pada panjang gelombang 666,3 nm. Hasil penelitan diperoleh bahwa konsentrasi pelarut dan waktu yang diperlukan untuk melarutkan paduan U-Zr menggunakan asam nitrat 1M sebanyak 11 mL dengan waktu pemanasan selama 28 jam dan menggunakan asam nitrat 3M dibutuhkan sebanyak 9 mL dengan waktu pemanasan selama 21 jam, sedangkan menggunakan asam nitrat 8M dibutuhkan sebanyak 5 mL dengan waktu pemanasan selama 7 jam. Hasil analisis kadar zirkonium menggunakan asam nitrat 1M sebesar 5,657 ppm (94,285 %) asam nitrat 3M sebesar 4,735 ppm (78,921 %) serta menggunakan asam nitrat 8M sebesar 5,743 ppm (95,721 %). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi pelarut yang optimum digunakan untuk melarutkan paduan U-Zr adalah campuran asam nitrat 8 M dan HF 1M.Kata kunci– zirkonium, paduan U-Zr, arsenazo III, spektrofotometer UV-Vis.
Identifikasi Patahan pada Batuan Sedimen Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole\u002DDipole di Tapak RDE Serpong, Banten Image
Journal article

Identifikasi Patahan pada Batuan Sedimen Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-Dipole di Tapak RDE Serpong, Banten

IDENTIFIKASI PATAHAN PADA BATUAN SEDIMEN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DI TAPAK RDE SERPONG, BANTEN. Telah dilakukan identifikasi patahan menggunakan metode geolistrik dengan konfigurasi dipole- dipole yang melintang terhadap kelurusan berarah Tenggara–Barat Laut di Tapak Reaktor Daya Ekperimental (RDE). Pengukuran geolistrik ini merupakan bagian kegiatan evaluasi tapak RDE Serpong untuk menunjukkan kelayakan tapak RDE dari patahan. Perka BAPETEN Nomor 8 tahun 2013 mensyaratkan bahwa tidak boleh terdapat patahan kapabel dalam radius 5 km dari tapak. Tujuan penelitian adalah membuktikan ada atau tidaknya patahan dalam radius 5 km berdasarkan analisis geolistrik. Metode yang digunakan adalah pendataan resisitivitas batuan bawah permukaan dalam konfigurasi dipole-dipole yang memiliki dua elektroda arus dan dua elektroda potensial. Interpretasi data geolistrik didasarkanpada pola resistivitas yang berkaitan dengan sifat fisik batuan/pelapisan. Batuan yang tidak terkonsolidasi dengan baik memberikan nilai resistivitas yang tinggi atau sebaliknya lapisan batuan yang kompak dan masiv yang ditunjukkan nilai resistivitas rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam radius 5 km pada formasi batuan batupasir dan batulempung tidak terdapat perbedaan pola resistivitas yang signifikan terkait dengan keberadaan patahan.
Manajemen Bahan Kimia Berbahaya Dan Beracun Sebagai Upaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Perlindungan Lingkungan Image
Journal article

Manajemen Bahan Kimia Berbahaya Dan Beracun Sebagai Upaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Perlindungan Lingkungan

Pencemaran Udara Image
Journal article

Pencemaran Udara

Efek Pewarisan Akibat Radiasi Pengion Image
Journal article

Efek Pewarisan Akibat Radiasi Pengion

Manajemen Bahan Kimia Berbahaya Dan Beracun Sebagai Upaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Perlindungan Lingkungan Image
Manajemen Bahan Kimia Berbahaya Dan Beracun Sebagai Upaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Perlindungan Lingkungan Image
Journal article

Manajemen Bahan Kimia Berbahaya Dan Beracun Sebagai Upaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Perlindungan Lingkungan

Pencemaran Udara Image
Pencemaran Udara Image
Journal article

Pencemaran Udara

Efek Pewarisan Akibat Radiasi Pengion Image
Efek Pewarisan Akibat Radiasi Pengion Image
Journal article

Efek Pewarisan Akibat Radiasi Pengion

Evaluasi Pengendalian Keselamatan Radiasi dan Non Radiasi dalam Pengolahan Limbah Radioaktif Tahun 2004 \u002D2008 Image
Evaluasi Pengendalian Keselamatan Radiasi dan Non Radiasi dalam Pengolahan Limbah Radioaktif Tahun 2004 \u002D2008 Image
Journal article

Evaluasi Pengendalian Keselamatan Radiasi dan Non Radiasi dalam Pengolahan Limbah Radioaktif Tahun 2004 -2008

Penentuan Anomali Gayaberat Regional dan Residual Menggunakan Filter Gaussian Daerah Mamuju Sulawesi Barat Image
Penentuan Anomali Gayaberat Regional dan Residual Menggunakan Filter Gaussian Daerah Mamuju Sulawesi Barat Image
Journal article

Penentuan Anomali Gayaberat Regional dan Residual Menggunakan Filter Gaussian Daerah Mamuju Sulawesi Barat

Suggested For You
Pengaruh Limbah Organik dan Rasio N/P terhadap Kelimpahan Fitoplankton di Kawasan Budidaya Kerang Hijau Cilincing Image
Journal article

Pengaruh Limbah Organik dan Rasio N/P terhadap Kelimpahan Fitoplankton di Kawasan Budidaya Kerang Hijau Cilincing

Pengayaan bahan pencemar organik di perairan dipertimbangkan sebagai salah satu faktor pemicu pertumbuhan fitoplankton, dimana input bahan organik dari aktifitas antropogenik di daratan akan memicu ledakan alga. Penelitian ini akan melihat pengaruh limbah organik yang masuk ke perairan Cilincing melalui Sungai Cakung terhadap kelimpahan fitoplankton, dan mencari hubungan antara rasio N/P terhadap dominasi fitoplankton spesies tertentu. Analisis deskriptif dan korelatif dilakukan terhadap data series selama 5 tahun (2006–2010) pada Sungai Cakung, Muara Cilincing dan di perairan Cilincing, yang kemudian dibandingkan dengan data pemantauan langsung pada Januari-Pebruari 2011. Hasil analisis memperlihatkan bahwa pencemar organik di Sungai Cakung sudah melewati baku mutu, terutama untuk parameter oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan oksigen biokimia (Biochemical Oxygen Demand, BOD) dan amonia. Di perairan Cilincing, parameter temperatur, pH dan salinitas masih dalam kisaran baku mutu yang ditetapkan untuk perairan budidaya. Kandungan organik bervariasi di bawah dan di atas baku mutu dengan kelimpahan fitoplankton yang tinggi, termasuk kategori blooming. Tidak ada korelasi antara Perubahan temperatur, pH dan salinitas terhadap kelimpahan fitoplakton, hal ini menunjukkan bahwa ketiga parameter tersebut bukan faktor utama dalam pertumbuhan fitoplankton. Rasio N/P berkisar dari 2–12,5/1, dengan rasio terbesar pada bulan Mei 2010, tetapi tidak ada data kelimpahan fitoplankton. Kelimpahan fitoplankton pada umumnya didominasi oleh diatom, dimana kelimpahan dinoflagelata berkisar dari 0,04-8,53% selama 5 tahun terakhir ini. Jika nilai rasio N/P turun, akan menyebabkan suksesi dari diatom ke dinoflagelata. Perlunya penguatan regulasi yang mengatur buangan pencemar organik yang masuk ke perairan, dan kegiatan monitoring lingkungan perairan sebagai tindakan pencegahan ledakan alga.
Journal article

Pembuatan Katalis Fenton dari Sumber Daya Alam Lokal untuk Pengolahan Limbah Organik

Pembuatan Katalis Fenton dari Sumber Daya Alam Lokal untuk Pengolahan Limbah Organik Image
Journal article

Preparasi dan Karakterisasi Polimorfisme Obat Anti Malaria Artesunate

Preparasi dan Karakterisasi Polimorfisme Obat Anti Malaria Artesunate Image
Journal article

Magnetic Adsorbent of Active Carbon-fe3o4 Nanocomposite for Thorium Adsorption

Magnetic Adsorbent of Active Carbon\u002Dfe3o4 Nanocomposite for Thorium Adsorption Image
Baca artikel lainnya