Baru saja dipublikasikan
Most Viewed
Pembuatan Briket Arang dari Serbuk Gergajian Kayu dengan Penambahan Tempurung Kelapa Image
Journal article

Pembuatan Briket Arang dari Serbuk Gergajian Kayu dengan Penambahan Tempurung Kelapa

Limbah serbuk gergajian kayu mempunyai potensi yang cukup besar untuk terus dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan briket arang. Guna lebih meningkatkan sifat fisis dan kimia briket arang serbuk gergajian kayu maka dilakukan penelitian dengan menambahkan arang tempurung kelapa sebagai bahan baku briket. Dalam percobaan ini arang tempurung kelapa yang ditambahkan sebesar 10%, 15% dan 20% dari berat briket. Pengarangan serbuk gergaji dan tempurung kelapa dilakukan secara terpisah dengan menggunakan kiln drum selama 5-7 jam dan selanjutnya dibuat briket sesuai dengan komposisi yang telah ditetapkan. Pada pembuatan briket digunakan perekat kanji sebanyak 2,5% yang dikempa dingin pada tekanan 3,125 ton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan dengan briket dari 100% arang serbuk gergaji, temyata penambahan arang tempurung kelapa mampu meningkatkan kerapatan, kekuatan tekan dan nilai kalor.Secara keseluruhan nilai kerapatan briket arang berkisar antara 0,45-0,59 g/cm3, kekuatan tekan 4,67-6,72 kg/cm2, kadar air 3,51-4.75%, kadar zat menguap 22.18-25,77,. kadar abu 3,56-4.23%, kadar karbon terikat 70,28-73,82% dan nilai kalor berkisar antara 6.198,99-6.522,84 kal/g. Briket arang dengan komposisi 90% arang serbuk gergaji dan 10% arang tempurung kelapa memberikan hasil yang terbaik untuk kadar air (3,51%), kadar zat menguap (22,18%), kadar karbon terikat (73,82%) dan nilai kalor (6.522.84 kal/g).
Teknologi Pembuatan Biodisel Dari Minyak Biji Tanaman Jarak Pagar Image
Journal article

Teknologi Pembuatan Biodisel Dari Minyak Biji Tanaman Jarak Pagar

Jarak pagar (Jatropha curcas L.) adalah tanaman cepat tumbuh dan sangat toleran terhadap iklim tropis dan jenis tanah, sehingga sesuai untuk dikembangkan sebagai tanaman konservasi. Selain itu, minyak dari bijinya dapat digunakan sebagai bahan energi. Bahkan bagian lain dari tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan khusus.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan biodisel dari minyak biji jarak pagar. Biodisel adalah bahan bakar minyak (BBM) dari minyak nabati untuk otornotif (mobil) dan disel generator. Pembuatan biodisel dilakukan dengan proses 2 tahap, tahap pertama adalah proses esterifikasi yaitu untuk mengubah asam lemak bebas menjadi rnetil ester. Tahap kedua adalah proses transesterifikasi yaitu untuk mengubah trigliserida menjadi metil ester. Proses 2 tahap ini dapat menurunkan kadar asam lemak bebas dari minyak jarak pagar dengan proses esterifikasi yang mana asam lemak bebas tersebut dapat menghambat konversi trigliserida menjadi metil ester pada proses transesterifikasi. Proses esterifikasi menggunakan metanol sebanyak 20% (v/v) secara konstan untuk setiap perlakuan, sebagai katalis digunakan H,SO4 2%. Proses transesterifikasi menggunakan metanol dalam jumlah yang bervariasi yaitu : 10, 20, 30, 40, 50, 60% (v/v) dan katalis yang digunakan adalah KOH 0,3%. Kedua tahap reaksi tersebut dilakukan pada suhu 60C dan lama reaksi 90 menit. Sifat fisika kimia minyak jarak pagar yang diuji adalah bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan ester, kerapatan dan kekentalan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses 2 tahap yang dinamakan proses "estrans", dibandingkan dengan proses satu tahap, mampu mengkonversi trigliserida menjadi metil ester dalam jumlah yang lebih banyak. Hal tersebut ditunjukkan oleh rendahnya bilangan asam dan kekentalan, yaitu pada konsumsi metanol optimum sebesar 40% (v/v). Angka konsumsi metanol sebesar 40% (v/v) tergolong tinggi, oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut yang lebih fokus pada upaya untuk menurunkan konsumsi metanol pada pembuatan biodisel dengan menggunakan proses "estrans".
Strategi Keberlanjutan Pengelolaan Hutan Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali Image
Journal article

Strategi Keberlanjutan Pengelolaan Hutan Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Pemanenan Getah Pinus Menggunakan Tiga Cara Penyadapan Image
Journal article

Pemanenan Getah Pinus Menggunakan Tiga Cara Penyadapan

Strategi Keberlanjutan Pengelolaan Hutan Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali Image
Strategi Keberlanjutan Pengelolaan Hutan Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali Image
Journal article

Strategi Keberlanjutan Pengelolaan Hutan Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Pemanenan Getah Pinus Menggunakan Tiga Cara Penyadapan Image
Pemanenan Getah Pinus Menggunakan Tiga Cara Penyadapan Image
Journal article

Pemanenan Getah Pinus Menggunakan Tiga Cara Penyadapan

Suggested For You
Kajian Kebijakan Kayu Bakar sebagai Sumber Energi di Pedesaan Pulau Jawa Image
Journal article

Kajian Kebijakan Kayu Bakar sebagai Sumber Energi di Pedesaan Pulau Jawa

Kayu bakar merupakan sumber energi penting untuk memasak baik untuk rumah tangga maupun industri rumah tangga di wilayah pedesaan. Hasil studi RWEDP menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara tidak menurunkan konsumsi kayu bakar penduduk bahkan cenderung meningkatkan. Meskipun kebijakan konversi gas telah menyentuh wilayah pedesaan namun Kenyataan menunjukkan penggunaan kayu bakar tetap tinggi. Kajian ini dimaksudkan untuk mengetahui penggunaan kayu bakar dan bahan bakar alternatif serta sumber kayu bakar di wilayah pedesaan di tiga kabupaten di P. Jawa serta kebijakan yang terkait dengan kayu bakar. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengguna kayu bakar di tingkat rumah tangga di desadesa sampel di Kabupaten Banjarnegara, Sukabumi dan Lebak masih cukup tinggi. Di ketiga kabupaten tersebut, jumlah desa yang sebagian besar rumah tangganya menggunakan kayu bakar berturut-turut 90%, 70%, dan 50%. Meskipun sebagian rumah tangga telah menggunakan gas, namun pada saat yang bersamaan kayu bakar tetap dipergunakan. Sumber kayu bakar penduduk adalah kebun sendiri, kawasan hutan, perkebunan, dan limbah industri kayu yang tersebar di wilayah pedesaan. Kebijakan atau program pemerintah pusat maupun daerah yang terkait kayu bakar cenderung lemah sedangkan kebijakan kayu bakar Perum Perhutani cenderung tetap seperti tercermin pada rencana produksinya. Kebijakan kayu bakar perlu didekati dari sisi pasokan maupun konsumsi.
Baca artikel lainnya