Many demanding jobs, such as medical professionals are the targets of burnout syndrome. Although burnout syndrome was frequently reported in many studies abroad, Indonesia lacks the relevant data specifically burnout syndrome in the hospital staff. This study aimed to determine burnout syndrome in a tertiary referral center and its associated factors. This was a cross-sectional study involving general practitioners who worked in a tertiary referral hospital. The questionnaire used the Maslach Burnout Inventory (MBI). This study was performed in a tertiary referral hospital in Jakarta, from March to April 2019. The data were analyzed using univariate and bivariate analysis and compared with the chi-square test or Fisher test. Results: The total participants were 31 doctors; 25 of them were female, while half of them worked in the hospital at under 30 years (n=16). Most of them were married (n=20) and had a shift in the clinical unit (n=23). The majority of them worked longer than others (n=24) and earned a lower level of monthly salary (n=19). As many as 12 physicians in this institution were detected to be burnout. Medical doctors who suffered from burnout are marked with female (n=10), young age (n=10), marriage (n=9), longer working hours (n=11), low salary (n=7), and less working experience (n=6). Bivariate analysis showed age significantly associate with burnout syndrome (P-value=0.010). Burnout syndrome was found among medical doctors in a tertiary referral center with age as the only significant associating factor. Kejadian Burnout Syndrome pada Dokter Umum di Sebuah Rumah Sakit Rujukan Tertier Sindrom Burnout banyak ditemukan pada profesi tertentu seperti dokter. Meskipun demikian, data mengenai angka kejadian Sindrom Burnout belum banyak dilaporkan di Indonesia, khususnya pada profesi dokter umum yang bertugas di rumah sakit rujukan tersier. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan angka kejadian dan faktor yang berpengaruh terhadap Sindrom Burnout pada dokter umum rumah sakit rujukan tersier. Studi potong lintang ini melibatkan 31 dokter umum sebagai responden penelitian. Studi ini dilakukan di sebuah rumah sakit rujukan tersier di Jakarta, pada bulan Maret-April 2019. Pengambilan data primer menggunakan kuesioner Maslach Burnout Inventory (MBI) untuk menentukan kejadian Sindrom Burnout. Data dianalisa dengan analisa univariat (data sosiodemografi) dan bivariat. Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel karakteristik sosiodemografi terhadap kejadian Sindrom Burnout dengan menggunakan chi-square test atau fisher test. Hasil : Responden sebagian besar merupakan wanita (n=25), yang telah menikah (n=20), bekerja di unit pelayanan (n=23), bekerja lebih dari 60 jam (n=24), dan berpenghasilan di bawah 10 juta (n=19). Sebanyak 12 dokter umum mengalami Sindrom Burnout. Sindrom Burnout pada dokter umum ditandai dengan perempuan (n=10), usia yang lebih muda (n=10), telah menikah (n=9), jam kerja yang lebih lama (n=11), penghasilan yang lebih rendah (n=7), dan pengalaman kerja yang lebih sedikit (n=6). Analisis bivariat menunjukkan usia berhubungan secara signifikan terhadap kejadian Sindrom Burnout (P-value= 0,010). Sindrom burnout dialami oleh dokter umum yang bekerja di rumah sakit rujukan tersier. Usia merupakan satu-satunya faktor yang berhubungan dengan sindrom burnout.