Baru saja dipublikasikan
Most Viewed
Prevalence of Child Marriage and Its Determinants Among Young Women in Indonesia Image
Conference paper

Prevalence of Child Marriage and Its Determinants Among Young Women in Indonesia

In Indonesia, child marriage (marriage prior to the age of 18 years) has already discussed from various perspectives but little empirical research has been published due to its severe causes and effects that link to them. Through this study, we aim to calculate the prevalence of child marriage using SUSENAS 2010 data as a nationally representative data for Indonesia in 2010. Later on, we use cohort analysis to capture the child marriage profile in Indonesia. Using logistic regression we examine the determinant factor of being child marriage in woman aged 20-24 years old, whose still living with origin household as children. We find several variable that negative and positively affect the possibility of child marriage incidence. We found that child marriage in Indonesia is determined more by social and economic characteristics both within and surrounding the girls. Thus, the policy should focuses on how to create an enabling environment that evolve alternatives to child marriage.
Dinamika Kemiskinan dan Pengukuran Kerentanan Kemiskinan dalam Upaya Melindungi Anak\u002Danak dari Dampak Kemiskinan (Studi Kasus pada Rumah Tangga di Pulau Jawa Tahun 2008\u002D2010) Image
Conference paper

Dinamika Kemiskinan dan Pengukuran Kerentanan Kemiskinan dalam Upaya Melindungi Anak-anak dari Dampak Kemiskinan (Studi Kasus pada Rumah Tangga di Pulau Jawa Tahun 2008-2010)

Kemiskinan merupakan masalah multidimensional yang telah menyita banyak pemikiran para ahli, waktu, dan anggaran negara dalam upaya pengentasannya. Dampak terbesar yang ditimbulkan oleh fenomena kemiskinan ini adalah munculnya kemiskinan anak. Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak mendapat hak-hak yang semestinya mereka peroleh. Berbicara mengenai kemiskinan anak tentu tidak akan pernah terlepas dari kemiskinan rumah tangga. Rumah tangga yang miskin secara otomatis akan memiskinkan anak yang ada pada rumah tangga tersebut. Sehingga untuk mencegah terjadinya kemiskinan pada anak, maka sama halnya dengan mengupayakan pengentasan kemiskinan rumah tangga tersebut. Dalam upaya pengentasan kemiskinan, sebenarnya kita luput melihat fenomena lebih banyaknya rumah tangga yang berada di sekitar garis kemiskinan, khususnya rumah tangga yang hampir miskin. Rumahtangga-rumahtangga tersebut sangat rentan untuk terperosok dalam jurang kemiskinan. Sehingga hal paling mendasar yang perlu dilakukan untuk melakukan pengentasan kemiskinan adalah mencegah rumahtangga untuk jatuh miskin. Pengukuran kerentanan kemiskinan dalam penelitian ini diadopsi dari pendekatan yang dibangun oleh Chaudhuri yaitu Vulnerability as Expected Poverty (VEP). Yang membedakan adalah penggunaan data panel dalam penelitian ini, sehingga model pengeluaran konsumsi yang dibangun adalah model regresi data panel.
Perlindungan Sosial Bagi Anak\u002Danak Miskin di Perkotaan Image
Conference paper

Perlindungan Sosial Bagi Anak-anak Miskin di Perkotaan

Perencanaan Berbasis Bukti Untuk Menjawab Kebutuhan Kesehatan Anak Dan Jaminan Sosial Bidang Kesehatan: Studi Kasus Tasikmalaya Dan Jayawijaya Image
Conference paper

Perencanaan Berbasis Bukti Untuk Menjawab Kebutuhan Kesehatan Anak Dan Jaminan Sosial Bidang Kesehatan: Studi Kasus Tasikmalaya Dan Jayawijaya

“Children with an Absent Parent: Are They Worse\u002Doff?” Image
“Children with an Absent Parent: Are They Worse\u002Doff?” Image
Conference paper

“Children with an Absent Parent: Are They Worse-off?”

Suggested For You
From Social Protection to Social Inclusion for Children in Poverty: Bridging the Disparities with Integrated Policy Design Image
Conference paper

From Social Protection to Social Inclusion for Children in Poverty: Bridging the Disparities with Integrated Policy Design

Targeting social protection interventions for children in poverty is a well accepted policy paradigm. However, by virtue of their design, targeted policies focused exclusively on poor children remain largely disconnected from the domains of educational and social development of non-poor children in the society. This is because, in stratified societies of the world, rich and the poor children follow vastly divergent paths of education, socialization and social mobility. In this paper, we present research findings form an intervention that purposively links the wellbeing of the most vulnerable children with the educational and social development of more privileged children in the society. We submit that for social protection policies to become a truly transformative force for children in poverty, such policies should be purposively conceived in conjunction with the education and developmental imperatives of children from more privileged backgrounds.
Baca artikel lainnya