Recently Published
Most Viewed
Hubungan antara Konformitas dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Image
Journal article

Hubungan antara Konformitas dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Prokrastinasi akademik merupakan jenis penundaan yang dilakukan pada tugas-tugas formal yang berhubungan dengan jenis tugas akademik atau kinerja akademik. Kuatnya pengaruh teman kelompok merupakan bentuk dari konformitas dan merupakan salah satu faktor yang diduga menyebabkan mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik. Populasi pada penelitian ini berjumlah 265 orang dan sampel penelitian 160 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala konformitas (22 aitem, α = .904) dan skala prokrastinasi akademik (22 aitem, α = .902). Teknik analisis data menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil analisis regresi menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara konformitas dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa (r=.431; ρ = .000). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konformitas yang dimiliki mahasiswa maka semakin tinggi prokrastinasi akademik pada mahasiswa, sebaliknya semakin rendah konformitas yang dimiliki mahasiswa maka semakin rendah pula prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Konformitas memberikan sumbangan efektif sebesar 18.6% pada prokrastinasi akademik.
Luruhnya Sila Kedua Pancasila Image
Journal article

Luruhnya Sila Kedua Pancasila

Tawuran pelajar yang melibatkan tindakan kekerasan sudah menjadi sorotan publik yang tidak bisa dianggap sebagai hal ringan. Indonesia adalah negara berdasarkan Pancasila. Banyaknya tawuran hingga menelan korban merefleksikan sudah mulai luruhnya nilai-nilai luhur Pancasila. Tawuran merupakan perilaku yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan khususnya pada Pancasila, yaitu sila kedua. Remaja mengalami ketegangan emosi yang tinggi sebagai wujud transisi dari jiwa anak-anak menuju dewasa. Salah satu unsur kepribadian yang penting dalam menghadapi tuntutan-tuntutan lingkungan adalah kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri maupun dalam berhubungan dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecerdasan emosi pada pelajar pelaku tawuran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek dipilih menggunakan teknik snowball dengan jumlah subjek semakin lama semakin besar. Hasil penelitian ditemukan bahwa gambaran kecerdasan emosi pelaku tawuran menunjukkan ketiga subjek menunjukkan sikap mudah terpengaruh dan memiliki dorongan belajar yang kurang karena sering membolos. Ketiga subjek memiliki solidaritas yang tinggi terhadap teman kelompoknya apabila menjadi korban tawuran. Subjek 1 dan 2 menunjukkan sikap pemalu, subjek 3 menunjukkan sikap kurang percaya diri. Subjek 1 dan 3 tertutup apabila memiliki masalah, subjek 2 terbuka dengan orang lain apabila ada masalah. Subjek 1 melampiaskan emosinya dengan bermain, subjek 2 dengan tidur, dan subjek 3 dengan minum minuman keras. Faktor pembentuk kecerdasan emosi pada ketiga subjek yang paling berpengaruh adalah lingkungan. Faktor lain yang mempengaruhi antara lain pola asuh, pengalaman, kepribadian, peraturan sekolah, dan usia.
Penyesuaian Diri Wanita Etnis Jawa Yang Menikah Dengan Pria Etnis Cina Image
Journal article

Penyesuaian Diri Wanita Etnis Jawa Yang Menikah Dengan Pria Etnis Cina

Interaksi Parasosial Image
Journal article

Interaksi Parasosial

Makna Merarik Dan Nyongkolan Bagi Pasangan Pengantin Di Nusa Tenggara Barat Image
Journal article

Makna Merarik Dan Nyongkolan Bagi Pasangan Pengantin Di Nusa Tenggara Barat

Penyesuaian Diri Wanita Etnis Jawa Yang Menikah Dengan Pria Etnis Cina Image
Penyesuaian Diri Wanita Etnis Jawa Yang Menikah Dengan Pria Etnis Cina Image
Journal article

Penyesuaian Diri Wanita Etnis Jawa Yang Menikah Dengan Pria Etnis Cina

Interaksi Parasosial Image
Interaksi Parasosial Image
Journal article

Interaksi Parasosial

Makna Merarik Dan Nyongkolan Bagi Pasangan Pengantin Di Nusa Tenggara Barat Image
Makna Merarik Dan Nyongkolan Bagi Pasangan Pengantin Di Nusa Tenggara Barat Image
Journal article

Makna Merarik Dan Nyongkolan Bagi Pasangan Pengantin Di Nusa Tenggara Barat

Studi Kasus: Kematangan Sosial Pada Siswa Homeschooling Image
Studi Kasus: Kematangan Sosial Pada Siswa Homeschooling Image
Journal article

Studi Kasus: Kematangan Sosial Pada Siswa Homeschooling

Memahami Makna Menjadi Pria Metroseksual Image
Memahami Makna Menjadi Pria Metroseksual Image
Journal article

Memahami Makna Menjadi Pria Metroseksual

Pengalaman Ibu Yang Memiliki Anak Tunarungu Image
Pengalaman Ibu Yang Memiliki Anak Tunarungu Image
Journal article

Pengalaman Ibu Yang Memiliki Anak Tunarungu

Suggested For You
Self\u002Dcompassion Dan Altruisme Pada Perawat Rawat Inap RSUD Kota Salatiga Image
Journal article

Self-compassion Dan Altruisme Pada Perawat Rawat Inap RSUD Kota Salatiga

Altruisme merupakan perilaku membantu tanpa pamrih demi mementingkan kesejahteraan orang lain yang perlu dimiliki perawat dalam melaksanakan tugas keperawatan. Perawat dihadapkan pada situasi dan kondisi yang kurang nyaman, sehingga perawat perlu memiliki penerimaan atas apa yang terjadi. Self-compassion merupakan salah satu bentuk penerimaan yang mendorong orang untuk mampu bersikap objektif dan bijaksana dalam menghadapi setiap situasi dan kondisi buruk. Tujuan dari peneiltian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris hubungan antara self-compassion dengan altruisme. Subjek penelitian adalah perawat rawat inap RSUD Kota Salatiga. Subjek penelitian berjumlah 105 perawat dari 280 populasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan skala, yaitu Skala Altruisme (32 aitem; α = 0,925) dan Skala Self-Compassion (24 aitem; α = 0,877). Analisa regresi sederhana menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan, yaitu terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-compassion dengan altruisme pada perawat rawat inap RSUD Kota Salatiga dapat diterima (rxy= 0,311; p = 0,001). Self-compassion memberikan sumbangan efektif sebesar 9,7% pada altruisme.
Read more articles