Fenomenologi Ritual Malam Jumat Legi Warga Nahdlatul Ulama Desa Kemlagi, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto
2016
Moch Shofiyuddin

Metrik

  • Eye Icon 3963 views
  • Download Icon 3293 kali diunduh
Metrics Icon 3963 views  //  3293 kali diunduh
Fenomenologi Ritual Malam Jumat Legi Warga Nahdlatul Ulama Desa Kemlagi, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto Image
Abstrak

Di Desa Kemlagi, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto ada budaya Jawa yang masih terjaga eksistensinya. Budaya Jawa tersebut ialah tradisi ritual malam jumat legi. Menariknya, tradisi Jawa ini mengalami Perubahan menjadi salah satu ritus ibadah warga yang menganut kepercayaan islam berfaham NU. Pada penelitian ini ingin diketahui bagaimana warga NU memaknai ritual malam jumat legi sebagai budaya yang berubah menjadi bentuk ritus yang bernilai ibadah, selain itu ingin diketahui pula bagaiamana warga NU melaksanakan ritual, terrmasuk bagaimana bentuknya, esensi nilai dari ritual yang dijalankannya serta proses interaksi sosialnya yang akankah mengarah pada bentuk asosiatif atau disosiatif dalam lingkungan masyarakat. Digunakan teori akulturasi budaya untuk mengetahui bagaimana berubahnya ritual malam jumat legi yang akhirnya melebur dan menjadi budaya Islam. Selain itu juga dengan menggunakan teori interaksi simbolik George Herbert Mead dan Herbert Blummer yaitu konsep “Self” yaitu “I”, “Me” yang akan menunjukkan simbol-simbol interaksi yang dilakukan oleh Warga NU Desa Kemlagi dalam menjalani aktivitas kegiatan keagamaannya. Agar semakin memperkuat analisis makna tersebut digunakan pula fenomenologi Alfred Schutz sebagai pendekatan yang berfungsi untuk membongkar makna warga NU melakukan ritual malam jumat legi melalui motif dan tindakan aktor-aktor atau subyek yang melakoni ritual tersebut. Metode yang digunakan ialah merode penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan fenomena sosial yang terjadi pada subyek warga NU Desa Kemlagi yang melaksanakan ritual malam jumat legi. Digunakan pula pendekatan fenomenologi untuk membedah makna-makna dari warga NU yang melakukan tradisi malam jumat legi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ritual malam jumat legi memiliki makna tersendiri bagi masing-masing subyek yang terkategori dari warga NU garis lurus dan warga NU garis lucu. Makna itu diketahui dari maksud dan tujuan mereka melakukan proses ritual malam jumat legi seperti wasilah, tahlilan, yasinan, ziarah kubur, sholawatan, khotmil Qur’an, sema’an Qur’an dan shodaqohan. Bagi warga NU garis lurus, mereka adalah warga NU yang boleh disebut NU asli. Mereka bersikap asosiatif, atau istilahnya sangat mendukung dilaksanakannya ritual tersebut oleh sebab menganggap malam jumat legi ialah malam yang sakral, keramat, momen untuk mencari berkah, dan mengirim pahala untuk keluarga yang sudah meninggal dunia. Bagi warga NU garis lucu, mereka cenderung disosiatif dengan tindakan cenderung mengacuhkan dan membiarkan, tanpa mengikuti secara langsung oleh sebab mereka menganggap malam jumat legi ialah malam yang sama seperti biasanya, bukan malam yang mempunyai keistimewaan dan keberkahan tertentu.   
 
Kata kunci: Malam Jumat Legi, Ritual, Nahdlatul Ulama

Teks lengkap
Show more arrow
 

Metrik

  • Eye Icon 3963 views
  • Download Icon 3293 kali diunduh
Metrics Icon 3963 views  //  3293 kali diunduh