Recently Published
Most Viewed
Penerapan Budaya Organisasi (Studi Kasus Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Dago Bandung) Image
Journal article

Penerapan Budaya Organisasi (Studi Kasus Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Dago Bandung)

BRI Branch Dago Office is the only one that has a priority service functions branch office in Bandung that operate under the supervision of the Office of the BRI Bandung. Branch office is a BRI branch office that implement functions to raise funds from the public in the form of savings and channel them to the public in the form of credit and or other forms in order to improve the living standard of the people, which is responsible to the Regional Office. This study aims to identify and analyze models of organizational culture and the implementation of organizational culture values in PT. Bank Rakyat Indonesia branch Dago Bandung so as to know what needs to be repaired and maintained. Model of organizational culture and the implementation of the cultural values of the organization are identified and analyzed from the organizational structure, human resource management policies, integrity, professionalism, customer satisfaction, exemplary and respect for human resource. In this study, researchers used a purposive technique. Data collection method used is in-depth interviews and documentation techniques. This study shows that the model of organizational culture and the implementation of organizational culture values indicate there is still a problem in terms of integrity and professionalism, integrity is still considered less value because of the work period is too short for contract workers, so that the organizational culture is not well understood by contract workers who are at the forefront of service. professionalism that most of the cutting edge services are contract workers who were given a short training, a result is they lack an understanding of the products of the Bank Rakyat Indonesia branch Dago
Strategi Penanganan Permukiman Kumuh (Studi Kasus : Kawasan Kaligawe, Semarang) Image
Journal article

Strategi Penanganan Permukiman Kumuh (Studi Kasus : Kawasan Kaligawe, Semarang)

Tingginya jumlah penduduk di pusat kota mengharuskan terpenuhinya kebutuhan akan permukiman yang layak huni, khususnya untuk menampung kaum urbanis yang pekerjaannya terkonsentrasi pada sektor perdagangan dan jasa di kawasan komersial yang ada di pusat kota. Ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap di pusat kota ini menimbulkan daya tarik bagi masyarakat untuk bermukim di kawasan tersebut. Mereka membutuhkan tempat hunian lebih banyak berada di sekitar kawasan komersial kota, hal ini dimungkinkan juga karena mereka mendekati pusat perdagangan untuk membuka USAha dengan memanfaatkan keramaian dan padatnya pengunjung yang berdatangan ke pusat-pusat perbelanjaan di kota. Selain itu alasan lain bagi masyarakat tertarik untuk bertempat tinggal di sekitar kawasan pusat kota karena lebih memudahkan jangkauan tempat kerja bagi mereka yang bekerja di pusat kota, serta memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat yang banyak bekerja di kawasan Central Bussiness District (CBD) kota. Ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap di pusat kota juga menjadi daya tarik masyarakat untuk tinggal di kawasan tersebut. Dengan tingkat pendapatan dan perekonomian masyarakat yang kurang begitu tinggi, tanpa disadari kebutuhan akan permukiman yang layak huni sulit terakomodir. Hal tersebut terjadi pada kota- kota besar di Indonesia seperti halnya di Semarang.Hasil penelitian Universitas Islam Sultan Agung Semarang (Unissula) menunjukkan 42 titik lokasi permukiman kumuh berada di Kecamatan Semarang Utara, diantaranya. Titik-titik permukiman kumuh, antara lain berada di daerah Krakasan, Makam Kobong, Stasiun Tawang, Bandarharjo, Kebonharjo, Kampung Melayu, Tanjung Mas, Dadapsari, Purwosari, Plombokan, dan Panggung. Berdasarkan hasil studi yang sama, sejumlah kawasan di Kecamatan Tugu juga dihuni oleh kaum suburban, diantaranya permukiman kumuh di Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Randugarut, Karanganyar, Tugurejo, dan Jrakah. Daerah Semarang bagian utara menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendatang. Kawasan dekat pantai seperti Bandarharjo dan Mangunharjo menjadi pusat perdagangan dan industri yang menarik orang untuk datang dan bekerja.Proses terbentuknya permukiman kumuh, terjadi karena para pekerja memilih tinggal di dekat tempat kerja. Perkembangan Kota Semarang bermula dari sekitar pelabuhan yang diikuti pertumbuhan industri di sekitar Genuk dan Kaligawe. Sementara perdagangan dan jasa berada di sekitar Johar. Perkembangan yang begitu pesat di pusat perdagangan, industri, dan jasa mengakibatkan kebutuhan akan lahan semakin meningkat. Sementara pada bagian lain, para pendatang seringkali tidak memiliki keterampilan dan bekal yang cukup dari kampung halaman. Mereka kemudian mencari tempat tinggal seadanya di dekat pabrik atau pantai. Sedikit demi sedikit permukiman kumuh pun terbentuk. Adapun kebutuhan rumah tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang kian meningkat pertumbuhannya.
Evaluasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kecamatan Tembalang Image
Journal article

Evaluasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kecamatan Tembalang

Strategi Penanganan Kebencanaan Di Kota Semarang (Studi Banjir Dan Rob) Image
Journal article

Strategi Penanganan Kebencanaan Di Kota Semarang (Studi Banjir Dan Rob)

Evaluasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kecamatan Tembalang Image
Evaluasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kecamatan Tembalang Image
Journal article

Evaluasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kecamatan Tembalang

Strategi Penanganan Kebencanaan Di Kota Semarang (Studi Banjir Dan Rob) Image
Strategi Penanganan Kebencanaan Di Kota Semarang (Studi Banjir Dan Rob) Image
Journal article

Strategi Penanganan Kebencanaan Di Kota Semarang (Studi Banjir Dan Rob)

Suggested For You
Analisis Kinerja Pegawai di Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah (Studi Kasus : Biro SDM Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah) Image
Journal article

Analisis Kinerja Pegawai di Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah (Studi Kasus : Biro SDM Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah)

Employee performance is the work of someone who assessed in terms of quality, quantity, cooperation, and good punctuality in carrying out its duties optimally. The factors that drive and constrain the performance of employees, among others abilities, mental attitude, communication and leadership. This study aimed to describe and analyze the performance of employees in Perum Perhutani Central Java Regional Division as well as to determine the factors that drive and impede the performance of employees in Perum Perhutani Central Java Regional Division. This research uses descriptive qualitative research method. The data in this study were obtained from observation, interviews and documentation. The results of this study indicate that the performance of employees in Perum Perhutani Regional Division of Central Java is already quite good but there are still shortcomings in terms of quality, quantity and timeliness On the capability of employees average - average already graduate and get a wide range of education and training to support the ability of employees. On the mental attitude factor is still there are employees who received disciplinary punishment. In the communication factors, communication is established already well underway. On the factor of leadership, the leadership has provided direction and support to the employees, conduct regular evaluations, as well as help employees who are having difficulty. The advice given is centralized and the server should not be added in order not to hamper the timely completion of tasks and applications in the employee assessment should be upgraded in order not to run slowly. Employees must have a good attitude so that no employee received disciplinary punishment back.
Journal article

Strategi Pemberdayaan Masyarakat Di Kelurahan Mangunharjo Melalui Program PNPM Mandiri

Strategi Pemberdayaan Masyarakat Di Kelurahan Mangunharjo Melalui Program PNPM Mandiri Image
Journal article

Strategi Pengelolaan Potensi Pariwisata Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kota Semarang

Strategi Pengelolaan Potensi Pariwisata Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kota Semarang Image
Journal article

Evaluasi Dampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Pltu) Tanjung Jati B Di Desa Tubanan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara

Evaluasi Dampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Pltu) Tanjung Jati B Di Desa Tubanan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara Image
Journal article

Analisis Kualitas Pelayanan Dana Pensiun PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang

Analisis Kualitas Pelayanan Dana Pensiun PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang Image
Read more articles