Recently Published
Most Viewed
Dampak Perubahan Iklim terhadap Produksi dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah (Kasus di Dusun Sumberbendo, Desa Kucur, Kabupaten Malang) Image
Journal article

Dampak Perubahan Iklim terhadap Produksi dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah (Kasus di Dusun Sumberbendo, Desa Kucur, Kabupaten Malang)

Perubahan iklim terjadi dikarenakan adanya Perubahan dari unsur-unsur iklim seperti kecepatan angin, kelembapan udara, suhu, dan curah hujan. Salah satu sektor pertanian yang terkena dampak dari Perubahan iklim yaitu subsektor hortikultura pada tanaman cabai merah (Capsicum annum L) yang merupakan salah satu komoditas unggulan di Dusun Sumberbendo. Sebelum Perubahan iklim (tahun 2012-tahun 2013) dan sesudah Perubahan iklim (tahun 2014-tahun 2015) terdapat perbedaan yang cukup signifikan dari unsur iklim kecepatan angin, curah hujan, dan kelembaban. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan petani terhadap Perubahan iklim, menganalisis dampak perbedaan produksi sebelum dan sesudah Perubahan iklim, menganalisis dampak perbedaan pendapatan petani sebelum dan sesudah Perubahan iklim, menganalisis sosial ekonomi sebelum dan sesudah Perubahan iklim. Penelitian ini dilakukan di Dusun Sumberbendo, Desa Kucur, Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil analisis, bahwa petani cabai merah mendapatkan pengetahuan mengenai adanya Perubahan iklim dari televisi sebanyak 21 orang. Rata-rata produksi per Ha sebelum dan sesudah Perubahan iklim pada luas lahan <0,5 Ha yaitu 8.210,21 kg dan 7.092 kg, luas lahan 0,5-1 Ha yaitu 5.263,22 kg dan 4.594,52 kg, luas lahan >1 Ha yaitu 3.879 kg dan 3.430,6 kg. Rata-rata pendapatan per Ha sebelum dan sesudah Perubahan iklim dengan luas lahan <0,5 Ha yaitu Rp. 88.700.000 dan Rp 81.200.000, luas lahan 0,5-1 Ha yaitu Rp. 69.057.000 dan Rp. 64.692.000, luas lahan >1 Ha yaitu Rp. 38.500.000 dan Rp. 35.879.000. Hasil uji beda rata-rata pada produksi dan pendapatan cabai merah sebelum terjadinya Perubahan iklim dan sesudah terjadinya Perubahan iklim yaitu adanya perbedaan secara nyata. Kondisi sosial antar petani saling berbagi informasi mengenai budidaya USAhatani cabai merah. Tidak adanya adopsi inovasi yang ditawarkan sehingga para petani cabai merah hanya bisa pasrah dengan hasil produksi yang menurun, dapat disimpulkan bahwa produksi dan pendapatan petani cabai merah mengalami penurunan dan aspek sosial ekonomi yang berubah.
Analisis Daya Saing Kopi Indonesia Image
Journal article

Analisis Daya Saing Kopi Indonesia

Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan yang mempunyai kontribusi yang cukup nyata dalam perekonomian Indonesia, yaitu sebagai penghasil devisa, sumber pendapatan petani, penghasil bahan baku industri, penciptaan lapangan kerja dan pengembangan wilayah (Disbun, 2014). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif kopi Indonesia. Metode analisis yang digunakan yaitu Revealed Comparative Advantage dan Porter Diamond Theory. Hasil analisis Revealed Comparative Advantage (RCA) menunjukkan bahwa kopi dari keempat negara memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata pasar dunia. Hasil analisis empat atribut Teori Berlian Porter dalam menyusun keunggulan kompetitif kopi Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan pada faktor kondisi terkait sumber daya alam dan memiliki kelemahan pada faktor kondisi terkait sumberdaya manusia, IPTEK, serta ketersediaan infrastruktur.
Suggested For You
Analisis Usahatani Padi dengan Inovasi dan Optimalisasi Mikroorganisme Lokal (Studi pada Desa Petiyintunggal Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik) Image
Journal article

Analisis Usahatani Padi dengan Inovasi dan Optimalisasi Mikroorganisme Lokal (Studi pada Desa Petiyintunggal Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik)

Padi (Oryza Sativa) merupakan salah satu komoditas pangan yang paling penting di Indonesia. Namun jumlah hasil produksi masih belum dapat mencukupi permintaan yang ada. Potensi pertanian di Desa Petiyintunggal yaitu tanaman padi, jagung, kacang hijau, dan beberapa jenis tanaman hortikultura. Sistem tanam padi yang digunakan oleh petani padi di Desa Petiyintunggal kebanyakan masih mengunakan sistem budidaya padi secara konvensional, sehingga input yang digunakan dalam proses budidaya masih banyak sehingga biaya yang dikeluarkan juga banyak Tujuan penelitian ini adalah: (1) menggambarkan perbedaan teknologi yang digunakan petani USAhatani padi menggunakan mikroorganisme lokal dengan petani yang tidak menggunakan mikroorganisme lokal di Desa Petiyintunggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik; dan (2) Menganalisis jumlah produksi, besar biaya yang dikeluarkan, penerimaan, dan pendapatan petani USAhatani padi yang menggunakan mikroorganisme lokal dan petani yang tidak menggunakan mikroorganisme lokal di Desa Petiyintunggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis USAhatani. Hasil penelitian di Desa Petiyintunggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik diperoleh sebagai berikut: (1) Kegiatan USAhatani yang dilakukan di di Desa Petiyintunggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik dimulai pada November 2015 hingga Maret 2016. Tujuan penggunaan mikroorganisme lokal pada USAhatani padi sawah adalah mengoptimalkan sumber daya alam yang ada untuk menjaga kesetabilan ekosistem dan menuju pertanian yang berkelanjutan. (2) Penggunaan mikroorganisme lokal dalam USAhatani padi sawah memberikan perbedaan pendapatan yang signifikan dengan petani yang tidak menggunakan mikroorganisme lokal yaitu dengan selisih pendapatan sebesar Rp 4.550.504,-. Pendapatan petani yang menggunakan mikroorganisme lokal lebih tinggi di bandingkan dengan petani yang tidak menggunakan mikroorganisme lokal.
Read more articles