Recently Published
Most Viewed
Implementasi Good Governance dalam Pelaksanaan Pelayanan Publik Bidang Pendidikan di Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan Image
Journal article

Implementasi Good Governance dalam Pelaksanaan Pelayanan Publik Bidang Pendidikan di Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi prinsip-prinsip pemerintahan yang baikdalam pelkasanaan pelayanan publik bidang pendidikan di Kecamatan Amurang Barat Kabupaten MinahasaSelatan.Prinsip-prinsip good governance. Kunci utama memahami good governance yaitu pemahaman atasprinsip-prinsip di dalamnya. Bertolak dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur kinerja suatupemerintahan. Baik-buruknya pemerintahan bisa dinilai bila ia telah bersinggungan dengan semua unsurprinsip-prinsip good governance. Menyadari pentingnya masalah ini, prinsip-prinsip good governancemenurut UNDP (UNDP, 1997) sebagaimana tertera berikut ini : Partisipasi Masyarakat, TegaknyaSupremasi Hukum, Transparansi, peduli pada Stakeholder, berorientasi pada konsensus, kesetaraan,efektivitas dan efisiensi, akuntabilitas, visi strategis.Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 dikemukakan bahwa pelayanan publik adalahkegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturanperundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayananadministratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan publik dalam penelitian inidiarahkan pada pelayanan bidang pendidikan yang merupakan salah satu jenis pelayanan publik yang olehpemerintah yang merupakan pemberian pelayanan kepada publik atau masyarakat.Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif. Fokus penelitian yaitu :Penerapan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dalam pelakasanaan pelayanan publik bidang pendidikandi Kecamatan Amurang Barat. Informan dalam penelitian ini adalah pimpinan dan staf kantor UPT DinasPendidikan Pemuda dan Olah Raga Kecamatan Amurang Barat, serta tokoh-tokoh masyarakat, guru,pelajar/siswa dan mahasiswa jumlahnya 15 orang. Analisis yang digunakan dengan mendeskripsikanmenggambarkan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta - fakta yang ada.Hasil penelitian bahwa implementasi prinsip partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pelayananpublik bidang pendidikan terlihat bahwa sekolah sudah menunjukan suatu keberhasilan yang baik, Penerapanprinsip supremasi hukum terlihat sekolah dan para guru sudah lebih baik dalam menerapkan aturan-aturan,ketentuan-ketentuan yang berlaku. Sekolah sudah lebih transparan dalam menyampaikan kebijakan sesuaiaturan-aturan, ketentuan-ketentuan yang berlaku yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan diKecamatan Amurang Barat. Selain keberhasilan masih terlihat kendala kendala, hal ini terjadi padakebijakan yang dilaksanakan berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan yaitu yang berkaitran denganpemberian berasiswa, administrasinya harus lebih transparan, masih ada pegawai yang bersifat tertutup dalammemberikan informasi pelayanan publik. Pemerintah Kecamatan Amurang Barat Kabupaten MinahasaSelatan dapat meningkatkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam penyelenggaraan pendidikan danselalu berkomitmen untuk meningkatkan derajat pendidikan masyarakat dengan menerapkanpelaksanaan pemerintahan yang baik. Masyarakat dapat meningkatkan partisipasinya untuk mempengaruhipemerintah dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya melalui peningkatan bidangpendidikan.
Konflik Antarkampung di Wilayah Tompaso Baru Kabupaten Minahasa Selatan Propinsi Sulawesi Utara Sumber, Pemicu dan Pihak\u002Dpihak yang Terlibat dalam Konflik Image
Journal article

Konflik Antarkampung di Wilayah Tompaso Baru Kabupaten Minahasa Selatan Propinsi Sulawesi Utara Sumber, Pemicu dan Pihak-pihak yang Terlibat dalam Konflik

Penelitian ini berangkat dari permasalahan yaitu: (1) apakah yang menjadi sumber persoalanyang melatari konflik antarkampung di wilayah Tompaso Baru? (2) faktor-faktor apakah yang menjadipemicu konflik antarkapung di wilayah Tompaso baru? Dan (3) Siapakah pihak-pihak yang terlibat dalamkonflik antarkampung di wilayah Tompaso Baru?Studi ini akan dilaksanakan di wilayah Tompaso Baru (Kecamatan Tompaso Baru dan KecamatanMaesaan), Kabupaten Minahasa Selatan, dan menjadikan rumah tangga sebagai responden. Adapun jenisstudi dan teknik pengumpulan data yang diterapkan untuk penelitian ini, yaitu: community studies,formal/informal leaders studies, kajian dokumenter, dan kajian historisHasil-hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Sumber konflik di wilayah Tompaso Baru tebataspersoalan pemuda dan atau kelompok pemuda seperti: perilaku membuat keonaran di desa lain, pencurian,percecokan atau adu mulut, bersenggolan ketika berpapasan, kalah dalam perkelahian, dan dendam pribadi;(2) fenomena konflik di wilayah Tompaso Baru umunya dipicu oleh tindakan-tindakan seperti: adanyaejekan dari satu pihak ke pihak tertentu ketika perpasanan, bersenggolan dengan pihak tertentu, membuatkeonaran di lokasi tertentu guna memancing emosi pihak-pihak tertentu, mabuk di tempat umum; dan (3)konflik antarkampung di wilayah Tompaso Baru tidak terbatas melibatkan kelompok pemuda, tetapi padakasus-kasus tertentu melibatkan pula mereka yang sudah tergolong bukan pemuda lagi karena sudahberumur di atas 40 tahun.
Suggested For You
Partisipasi Masyarakat dalam Penanganan Kebersihan Pantai di Kecamatan Malalayang Kota Manado Image
Journal article

Partisipasi Masyarakat dalam Penanganan Kebersihan Pantai di Kecamatan Malalayang Kota Manado

The problem that often arise in malalayang beach in because Malalayang Beach become one of culinarytourism object which become one of garbage supplier in coastal area of Malalayang Beach in this case there shouldbe participation from society in the form of physical donation, material contribution, and moral contribution. Basedon these issues, the participation of the community is very important in maintaining cleanliness at the beach.Departing from the importance of community participation in need in maintaining coastal cleanliness, so that theresearcher is interested to appoint and discuss and examine the title of research on Community Participation inHandling of Beach Hygiene in Kecamatan Malalayang Manado City.This research uses qualitative method because it is done in natural condition. The number of informants is 17people, consisting of one sub-district head, 1 person head, 1 neighborhood head, 4 people from local people, and10 tourists.
Read more articles