Recently Published
Perhitungan Struktur Beton Bertulang Gedung Kantor Sewa Delapan Lantai di Pontianak Image
Journal article

Perhitungan Struktur Beton Bertulang Gedung Kantor Sewa Delapan Lantai di Pontianak

Pengembangan Potensi Wilayah Terhadap Aksesibilitas Infrastruktur Dasar Dengan Metode Irap Image
Pengembangan Potensi Wilayah Terhadap Aksesibilitas Infrastruktur Dasar Dengan Metode Irap Image

Pengembangan Potensi Wilayah Terhadap Aksesibilitas Infrastruktur Dasar Dengan Metode Irap

Analisis Model Tarikan Pergerakan Kendaraan pada Tempat Wisata (Studi Kasus di Kabupaten Kubu Raya) Image
Analisis Model Tarikan Pergerakan Kendaraan pada Tempat Wisata (Studi Kasus di Kabupaten Kubu Raya) Image

Analisis Model Tarikan Pergerakan Kendaraan pada Tempat Wisata (Studi Kasus di Kabupaten Kubu Raya)

Pengaruh Siklus Basah Kering pada Sampel Tanah terhadap Nilai Atterberg Limit Image
Pengaruh Siklus Basah Kering pada Sampel Tanah terhadap Nilai Atterberg Limit Image

Pengaruh Siklus Basah Kering pada Sampel Tanah terhadap Nilai Atterberg Limit

Perilaku Kuat Geser Tanah Lempung Lunak Kota Pontianak Image
Perilaku Kuat Geser Tanah Lempung Lunak Kota Pontianak Image

Perilaku Kuat Geser Tanah Lempung Lunak Kota Pontianak

Most Viewed
Korelasi Nilai N\u002Dspt Terhadap Sifat – Sifat Fisik Dan Mekanis Tanah Image
Journal article

Korelasi Nilai N-spt Terhadap Sifat – Sifat Fisik Dan Mekanis Tanah

Salah satu parameter dari kemampuan daya dukung suatu tanah adalah kepadatan tanah.Yang paling umum dan banyak dilakukan untuk mencari kepadatan suatu tanah adalah dengan metode sondir (Cone Penetration Test) dan Standard Penetration Test (SPT).Sifat-sifat fisik dan mekanis tanah dapat diketahui berdasarkan uji laboratorium dengan menguji sampel tanah yang didapat dari pengeboran dilapangan.SPT dengan pengeboran dapat dilakukan secara bersamaan pada satu titik pengeboran.Oleh karena itu dapat diketahui secara bersamaan nilai N-SPT dengan sifat-sifat fisik dan mekanis tanah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan membandingkan hubungan antara nilai N-SPT yang didapat dilapangan terhadap sifat-sifat fisik dan mekanis tanah pada jenis tanah yang berbeda.Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang berasal dari pekerjaan penyelidikan tanah dengan metode SPT yang dilakukan oleh laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak.pekerjaan yang dilakukan lokasinya tersebar di seluruh wilayah provinsi Kalimantan Barat dengan jumlah sampel sebanyak 372 tabung. Sifat-sifat fisik dan mekanis tanah yang dikorelasikan dengan N-SPT adalah Ξ³d, Ξ³m, Cc,Cv, qu, c, dan Ο•. Hasil dari korelasi antara N-SPT dengan sifat-sifat fisik dan mekanis tanah menunjukan korelasi yang sangat kuat. Hal ini ditunjukan dengan nilai regresi yang mencapai nilai β‰₯0,75. Pada tanah lempung korelasi antara N-SPT dengan sifat-sifat fisik dan mekanis tanah menunjukan bahwa peningkatan nilai N-SPT ditunjukkan dengan meningkatnya kuat geser tanah seperti nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah meningkat. Selanjutnya peningkatan N–SPT akan diikuti oleh meningkatnya nilai daya dukung tanah seperti berat volume tanah kering maupun berat volume tanah basah. Tetapi peningkatan nilai N-SPT akan diikuti dengan menurunnya angka koefisien kompresi dan koefisien konsolidasi yang ditunjukan dengan menurunnya harga Cc dan Cv.Hal ini menjelaskan bahwa adanya hubungan yang kuat antara N-SPT dengan sifat-sifat fisik dan mekanis tanah.
Studi Penanggulangan Banjir Kabupaten Sambas Kal\u002Dbar ( Studi Kasus Kecamatan Selakau ) Image
Journal article

Studi Penanggulangan Banjir Kabupaten Sambas Kal-bar ( Studi Kasus Kecamatan Selakau )

Bencana banjir belakangan ini sering melanda kota-kota di Indonesia yang mengakibatkan kerugian yang sangat besar, dalam kaitan ini termasuk juga di Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas, kondisi ini terjadi pada tahun 2002 selama hampir dua minggu. Peristiwa banjir besar 20 tahun terakhir di Desa Kecamatan Selakau terjadi pada tahun 1991, tahun 1993, tahun 1996, tahun 2000, tahun 2002, tahun 2006 dan tahun 2008. Berdasarkan hasil analisa kapasitas tampung maksimum sungai Selakau ini tidak dapat menampung debit banjir maksimum. Hal ini dapat dilihat pada grafik antara Q saluran dan Q akibat air pasang disertai Q akibat hujan yang cukup tinggi. Sepanjang kawasan Sungai Selakauini sebagian mengalami genangan saat terjadi pasang tinggi disertai curah hujan maksimum harian dengan periode 10 tahun, penampang yang ada sekarang sudah tidak dapat menampung lagi maka sebaiknya penampang yang ada sekarang di lakukan normalisasi pada alur sungai selakau
Pengaruh Tambahan Cangkang Kerang terhadap Kuat Beton Image
Journal article

Pengaruh Tambahan Cangkang Kerang terhadap Kuat Beton

Dinamika Aliran Air Tanah pada Lahan Rawa Pasang Surut Image
Journal article

Dinamika Aliran Air Tanah pada Lahan Rawa Pasang Surut

Pengaruh Tambahan Cangkang Kerang terhadap Kuat Beton Image
Pengaruh Tambahan Cangkang Kerang terhadap Kuat Beton Image
Journal article

Pengaruh Tambahan Cangkang Kerang terhadap Kuat Beton

Dinamika Aliran Air Tanah pada Lahan Rawa Pasang Surut Image
Dinamika Aliran Air Tanah pada Lahan Rawa Pasang Surut Image
Journal article

Dinamika Aliran Air Tanah pada Lahan Rawa Pasang Surut

Suggested For You
Optimalisasi Pemanfaatan Lahan dalam Membangun Perumahan untuk Mendapatkan Keuntungan Maksimum Image
Journal article

Optimalisasi Pemanfaatan Lahan dalam Membangun Perumahan untuk Mendapatkan Keuntungan Maksimum

Kota Pontianak mengalami pertambahan penduduk yang sangat pesat dan cukup tinggi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan sebuah tempat tinggal. Perumahan yang direncanakan terletak di jalan H.M.Suwignyo Gg. Margodadirejo ini merupakan alternatif pembangun untuk mencari keuntungan dengan membangun Perumahan, yang terdiri dari 2 type yaitu type 65/135 dan type 80/135 dengan jumlah total yang akan dibangun sebanyak 32 unit rumah. Mengikuti perkembangan kedepan bahwa rumah dapat dijadikan sebuah alternatif yang menarik untuk dijadikan sebuah penghasilan dengan modal kembali dan mendapatkan keuntungan yang optimal. Dalam kasus ini, metode yang digunakan untuk mendapatkan keuntungan maksimum adalah metode simpleks. Dalam perhitungan dengan menggunakan metode simpleks, ditentukan batasan – batasan sebagai acuan hasil yang didapat agar semua nilai – nilai atau hasil akhir dari perhitungan tidak melebihi ketentuan ataupun batasan – batasan yang telah ditetapkan. Batasan – batasan yang dimaksud antara lain adalah luas lahan untuk masing – masing type rumah adalah 135m2 dengan luas lahan total yang diperuntukan untuk bangunan adalah 4320m2 ,waktu yang tersedia untuk menyelesaikan bangunan selama 145 minggu. Kemudian melalui harga produksi kedua type rumah dimana masing – masing type rumah mempunyai harga produksi yang berbeda, untuk rumah type 65 harga produksi sebesar Rp.230.000.000,- dan rumah type 80 harga produksi sebesar Rp.270.000.000,- . Kemudian batasan terakhir yang menjadi acuan atau ketentuan untuk menghitung dengan metode simpleks ini adalah berdasarkan minat atau kemampuan daya beli konsumen, dimana lebih dari 50% konsumen memilih rumah type 65 dibandingkan dengan rumah type 80. Berdasarkan dari batasan – batasan tersebut, didapat hasil yang optimal bahwa rumah type 65 dapat diproduksi sebanyak 24 unit dan rumah type 80 sebanyak 8 unit. Dari total keseluruhan produksi rumah yang didapat, maka diperoleh keuntungan maksimum sebesar Rp. 3.360.000.000,- .
Read more articles