Recently Published
Pengujian Kuat Lentur Kayu Profil Tersusun Bentuk I Image
Journal article

Pengujian Kuat Lentur Kayu Profil Tersusun Bentuk I

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Soyowan Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara Image
Journal article

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Soyowan Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara

Pengujian Kuat Lentur Kayu Profil Tersusun Bentuk Kotak Image
Journal article

Pengujian Kuat Lentur Kayu Profil Tersusun Bentuk Kotak

Analisis Debit Dan Tinggi Muka Air Sungai Tondano Di Jembatan Desa Kuwil Kecamatan Kalawat Image
Journal article

Analisis Debit Dan Tinggi Muka Air Sungai Tondano Di Jembatan Desa Kuwil Kecamatan Kalawat

Analisa Kinerja Simpang Tak Bersinyal Dengan Analisa Gap Acceptance Dan Mkji 1997 Image
Journal article

Analisa Kinerja Simpang Tak Bersinyal Dengan Analisa Gap Acceptance Dan Mkji 1997

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Soyowan Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara Image
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Soyowan Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara Image
Journal article

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Soyowan Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara

Pengujian Kuat Lentur Kayu Profil Tersusun Bentuk Kotak Image
Pengujian Kuat Lentur Kayu Profil Tersusun Bentuk Kotak Image
Journal article

Pengujian Kuat Lentur Kayu Profil Tersusun Bentuk Kotak

Analisis Debit Dan Tinggi Muka Air Sungai Tondano Di Jembatan Desa Kuwil Kecamatan Kalawat Image
Analisis Debit Dan Tinggi Muka Air Sungai Tondano Di Jembatan Desa Kuwil Kecamatan Kalawat Image
Journal article

Analisis Debit Dan Tinggi Muka Air Sungai Tondano Di Jembatan Desa Kuwil Kecamatan Kalawat

Analisa Kinerja Simpang Tak Bersinyal Dengan Analisa Gap Acceptance Dan Mkji 1997 Image
Analisa Kinerja Simpang Tak Bersinyal Dengan Analisa Gap Acceptance Dan Mkji 1997 Image
Journal article

Analisa Kinerja Simpang Tak Bersinyal Dengan Analisa Gap Acceptance Dan Mkji 1997

Most Viewed
Pengujian Kuat Tarik Lentur Beton Dengan Variasi Kuat Tekan Beton Image
Journal article

Pengujian Kuat Tarik Lentur Beton Dengan Variasi Kuat Tekan Beton

Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambah membentuk massa padat. Beton polos memiliki kekuatan tekan yang tinggi dibandingkan dengan kekuatan tariknya. Kuat tekan beban beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan. Kuat tarik beton biasanya 8%-15% dari kuat tekan beton. Kuat tarik adalah suatu sifat yang penting yang mempengaruhi perambatan dan ukuran dari retak di dalam struktur. Sebuah balok yang diberi beban akan mengalami deformasi, oleh sebab itu timbul momen-momen lentur sebagai perlawanan dari material yang membentuk balok tersebut terhadap beban luar. Kuat tarik lentur adalah kemampuan balok beton yang diletakkan pada dua perletakan untuk menahan gaya dengan arah tegak lurus sumbu benda uji, yang diberikan padanya, sampai benda uji patah dan dinyatakan dalam Mega Pascal (MPa) gaya tiap satuan luas. Tujuan dari penelitian ini adalah, membandingkan hubungan antara kuat tarik lentur beton dan kuat tekan beton. Pada penelitian dilakukan perawatan selama 28 hari dengan benda uji yang digunakan adalah balok 100x100x400 mm sebanyak 32 buah untuk pengujian kuat tarik lentur dan silinder 10/20 mm sebanyak 20 buah untuk pengujian kuat tekan. Variasi kuat tekan yang digunakan yaitu 20,25,30 dan 35 MPa. Hasil pengujian menyatakan bahwa nilai kuat tarik lentur pada beton mengalami kenaikan yaitu semakin besar nilai kuat tekan maka nilai kuat tarik lentur yang dihasilkan semakin besar pula. Pada penelitian ini nilai fr/ berkisar 0,81 sampai 0,83.
Analisa Kapasitas Ruas Jalan Sam Ratulangi Dengan Metode Mkji 1997 Dan Pkji 2014 Image
Journal article

Analisa Kapasitas Ruas Jalan Sam Ratulangi Dengan Metode Mkji 1997 Dan Pkji 2014

Transportasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat seiring dengan perkembangan zaman, terutama di Kota Manado. Peningkatan volume kendaraan akan mempengaruhi tingkat kinerja lalu lintas yang akhirnya mengakibatkan kemacetan. Beberapa faktor pendukung terjadinya kemacetan, yaitu bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan akan sarana transportasi, kendaraan yang berhenti dan parkir, penyeberang jalan, dan kendaraan tak bermotor. Penelitian ini tentang kinerja lalu lintas akibat besarnya hambatan samping terhadap kecepatan pada suatu ruas jalan. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menganalisa kinerja suatu ruas jalan diantaranya adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 dan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014. Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia atau PKJI 2014 adalah suatu bentuk pemutakhiran dari MKJI 1997 yang sudah lama dipakai untuk menganalisa kinerja suatu ruas jalan. Tujuan penelitian ini adalah mengkomparasi hasil analisa kinerja ruas jalan dari kedua metode tersebut. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 6 hari yang dimulai dari pukul 06.00 – 21.00 WITA dengan interval waktu 5 menit. Lokasi yang diteliti, yaitu ruas jalan Sam Ratulangi yang dibagi menjadi 3 segmen dengan kondisi ruas jalan yang berbeda-beda. Ruas jalan Sam Ratulangi merupakan jalan dengan dua lajur dua arah tanpa median (2/2 UD) Hasil analisa data yang diperoleh dari salah satu segmen jalan yaitu depan supermarket fiesta adalah, dengan MKJI 1997 kapasitas adalah 2895smp/jam dengan volume puncak segmen sebesar 2095 smp/jam, nilai derajat kejenuhan sebesar 0,72, kecepatan rata–rata sebesar 36,49 km/jam dan kecepatan arus bebas sebesar 39,99km/jam dilihat berdasarkan parameternya. Sedangkan dengan PKJI 2014 kapasitas adalah 2895skr/jam dengan volume puncak segmen sebesar 2095 skr/jam, nilai derajat kejenuhan sebesar 0,72, kecepatan rata–rata sebesar 36,49 km/jam dan kecepatan arus bebas sebesar 39,99km/jam dilihat berdasarkan parameternya. Kedua metode tersebut memberikan hasil nilai kinerja yang sama meskipun terdapat perbedaan satuan pada kedua metode tersebut. Sehingga untuk menganalisa kapasitas jalan perkotaan suatu segmen ruas jalan bisa dengan menggunakan kedua metode tersebut yaitu MKJI 1997 maupun PKJI 2014.
Analisis Struktur Beton Bertulang Kolom Pipih Pada Gedung Bertingkat Image
Journal article

Analisis Struktur Beton Bertulang Kolom Pipih Pada Gedung Bertingkat

Penerapan Metode Cpm Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pembangunan Gedung Baru Kompleks Eben Haezar Manado) Image
Journal article

Penerapan Metode Cpm Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pembangunan Gedung Baru Kompleks Eben Haezar Manado)

Analisis Life Cycle Cost Pada Pembangunan Gedung (Studi Kasus : Proyek Bangunan Rukan Bahu Mall Manado) Image
Journal article

Analisis Life Cycle Cost Pada Pembangunan Gedung (Studi Kasus : Proyek Bangunan Rukan Bahu Mall Manado)

Penerapan Value Engineering Pada Proyek Pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado Image
Journal article

Penerapan Value Engineering Pada Proyek Pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado

Analisis Struktur Beton Bertulang Kolom Pipih Pada Gedung Bertingkat Image
Analisis Struktur Beton Bertulang Kolom Pipih Pada Gedung Bertingkat Image
Journal article

Analisis Struktur Beton Bertulang Kolom Pipih Pada Gedung Bertingkat

Penerapan Metode Cpm Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pembangunan Gedung Baru Kompleks Eben Haezar Manado) Image
Penerapan Metode Cpm Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pembangunan Gedung Baru Kompleks Eben Haezar Manado) Image
Journal article

Penerapan Metode Cpm Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pembangunan Gedung Baru Kompleks Eben Haezar Manado)

Analisis Life Cycle Cost Pada Pembangunan Gedung (Studi Kasus : Proyek Bangunan Rukan Bahu Mall Manado) Image
Analisis Life Cycle Cost Pada Pembangunan Gedung (Studi Kasus : Proyek Bangunan Rukan Bahu Mall Manado) Image
Journal article

Analisis Life Cycle Cost Pada Pembangunan Gedung (Studi Kasus : Proyek Bangunan Rukan Bahu Mall Manado)

Penerapan Value Engineering Pada Proyek Pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado Image
Penerapan Value Engineering Pada Proyek Pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado Image
Journal article

Penerapan Value Engineering Pada Proyek Pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado

Analisis Kestabilan Lereng Dengan Metode Fellenius (Studi Kasus: Kawasan Citraland) Image
Analisis Kestabilan Lereng Dengan Metode Fellenius (Studi Kasus: Kawasan Citraland) Image
Journal article

Analisis Kestabilan Lereng Dengan Metode Fellenius (Studi Kasus: Kawasan Citraland)

Faktor\u002Dfaktor Penghambat Penerapan Sistem Manajemen K3 Pada Proyek Konstruksi Di Kota Manado Image
Faktor\u002Dfaktor Penghambat Penerapan Sistem Manajemen K3 Pada Proyek Konstruksi Di Kota Manado Image
Journal article

Faktor-faktor Penghambat Penerapan Sistem Manajemen K3 Pada Proyek Konstruksi Di Kota Manado

Suggested For You
Kajian Perbedaan Kinerja Campuran Beraspal Panas Antara Jenis Lapis Tipis Aspal Beton\u002Dlapis Aus (Hrs\u002Dwc) Bergradasi Senjang Dengan Yang Bergradasi Semi Senjang Image
Journal article

Kajian Perbedaan Kinerja Campuran Beraspal Panas Antara Jenis Lapis Tipis Aspal Beton-lapis Aus (Hrs-wc) Bergradasi Senjang Dengan Yang Bergradasi Semi Senjang

HRS-Lapis Aus (HRS-WC) digolongkan atas 2 jenis gradasi yaitu yang bergradasi senjang dan semi senjang. Pada dasarnya kedua gradasi agregat dalam campuran HRS-WC ini hampir sama, namun menurut spesifikasi Bina Marga Tahun 2010, HRS bergradasi semi senjang dapat digunakan pada daerah dimana pasir halus yang diperlukan untuk membuat gradasi yang benar-benar senjang tidak tersedia. Untuk HRS-WC yang benar-benar senjang, dengan ketentuan paling sedikit 80% agregat lolos ayakan No.8 (2,36 mm) harus lolos ayakan No.30 (0,600 mm). Campuran HRS-WC gradasi senjang dan semi senjang akan diteliti berdasarkan kriteria Marshall. Akan dibuat jenis campuran bergradasi senjang dan semi senjang dari bahan dasar yang sama, yaitu batu pecah dari desa Lolan Bolaang Mongondow, aspal curah bersetifikat dan pasir halus yang berasal dari pasir pantai desa Ambang Bolaang Mongondow. Penelitian dimulai dengan pemeriksaan mutu agregat dan dilanjutkan sampai pada pengujian Marshall agar mendapatkan kriteria Marshall. Hasil penelitian menunjukkan pada campuran HRS-WC gradasi senjang kadar aspal terbaik 7,4% sedangkan campuran HRS-WC gradasi semi senjang, kadar aspal terbaik 7,2%. Pada masing-masing kadar aspal terbaik dari kedua campuran menunjukkan bahwa campuran HRS-WC gradasi senjang relatif lebih rendah terhadap campuran HRS-WC gradasi semi senjang ditinjau dari Stabilitas yang lebih kecil 1,86% , Marshall Quotient yang lebih kecil 4,48% dan VIM lebih kecil dengan selisih 0,10% (dari 5,20% ke 5,10%). Demikian juga campuran HRS-WC gradasi semi senjang relatif lebih rendah terhadap campuran HRS-WC gradasi senjang ditinjau dari Flow yang lebih kecil 2,52%, VMA lebih kecil dengan selisih 0,31%, dan VFB lebih kecil dengan selisih 0,96%. Jika ditinjau dari Stabilitas dan Marshall Quotient, campuran HRS-WC gradasi semi senjang relatif lebih sensitif terhadap Perubahan kadar aspal (baik lebih tinggi atau lebih rendah dari kadar aspal terbaik yang diperoleh), dibandingkan dengan campuran HRS-WC gradasi senjang. Juga dapat disimpulkan bahwa antara kedua jenis campuran tersebut, perbedaan kriteria Marshall tidak signifikan (lebih kecil dari 10%). Apabila kemungkinan terjadi fluktuasi kadar aspal di lapangan, maka disarankan untuk memilih campuran HRS-WC gradasi senjang karena jika terjadi Perubahan terhadap kadar aspal baik lebih tinggi atau lebih rendah dari kadar aspal terbaik, Perubahan yang terjadi pada kriteria Marshall relatif tidak terlalu signifikan. Tetapi jika melihat dari segi kadar aspal terbaik yang diperoleh, maka disarankan memilih campuran HRS-WC gradasi semi senjang karena kadar aspal terbaik yang diperoleh lebih rendah dibandingkan dengan kadar aspal terbaik pada campuran HRS-WC gradasi senjang.
Analisis Debit Banjir Sungai Tondano Menggunakan Metode Hss Gama I Dan Hss Limantara Image
Journal article

Analisis Debit Banjir Sungai Tondano Menggunakan Metode Hss Gama I Dan Hss Limantara

Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Banjir Sungai Sario Di Titik Kawasan Citraland Image
Journal article

Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Banjir Sungai Sario Di Titik Kawasan Citraland

Analisis Debit Banjir Sungai Tondano Menggunakan Metode Hss Gama I Dan Hss Limantara Image
Analisis Debit Banjir Sungai Tondano Menggunakan Metode Hss Gama I Dan Hss Limantara Image
Journal article

Analisis Debit Banjir Sungai Tondano Menggunakan Metode Hss Gama I Dan Hss Limantara

Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Banjir Sungai Sario Di Titik Kawasan Citraland Image
Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Banjir Sungai Sario Di Titik Kawasan Citraland Image
Journal article

Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Banjir Sungai Sario Di Titik Kawasan Citraland

Journal article

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Profit Kontraktor Pada Proyek Konstruksi

Faktor\u002Dfaktor Yang Mempengaruhi Profit Kontraktor Pada Proyek Konstruksi Image
Journal article

Perencanaan Bangunan Pengaman Pantai Pada Daerah Pantai Kima Bajo Kabupaten Minahasa Utara

Perencanaan Bangunan Pengaman Pantai Pada Daerah Pantai Kima Bajo Kabupaten Minahasa Utara Image
Journal article

Analisis Optimalisasi Waktu Dan Biaya Dengan Program Primavera 6.0 (Studi Kasus : Proyek Perumahan Puri Kelapa Gading)

Analisis Optimalisasi Waktu Dan Biaya Dengan Program Primavera 6.0 (Studi Kasus : Proyek Perumahan Puri Kelapa Gading) Image
Read more articles