Situbondo merupakan salah satu daerah yang memiliki beragam kesenian, salah satunya pertunjukan Topeng Kerte yang lahir sekitar tahun 1950-an didirikan oleh Kertesuwignyo. Pada saat itu eksistensi Topeng Kerte sangat dikenal dan diminati masyarakat Situbondo. Kertesuwignyo mengembangkan kesenian tersebut secara turun temurun. Hingga saat ini masih ada seniman-seniman Topeng Kerte yang masih aktif di Situbondo seperti Kadaryono, Suwono, Suwarno, Sudaryoto, dan Andri, Ada yang sebagai dalang, pemain dan juga sebagai perajin Topeng Kerte. Salah satu perajin topeng yang masih eksis yaitu Sudaryoto bertempat tinggal di desa Kotakan Kecamatan Situbondo kabupaten Situbondo. Jarangnya pementasan kesenian Topeng Kerte tersebut saat ini disebabkan karena salah satunya adalah secara umum tergesernya kesenian tradisional dengan kesenian modern yang lebih praktis, murah dan mudah serta mengikuti jaman. Tidak adanya minat generasi muda untuk melestarikan budaya lokal ini merupakan penyebab kesenian Topeng Kerte hampir punah, padahal Topeng Kerte sangat memiliki karakteristik yang berbeda dengan topeng lain. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik mengkaji lebih dalam mengenai bentuk visual Topeng Kerte di Desa Kotakan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo. Penelitian ini membahas tentang karakteristik visual Topeng Kerte, yang dalam pembahasannya meliputi pembahasan mengenai unsur-unsur visual Topeng Kerte karya Sudaryoto dan Karakteristik Topeng Kerte karya Sudaryoto di desa Kotakan Kecamatan Situbondo Kabupaten.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif sifatnya deskriptif. Lokasi penelitian terletak di Desa Kotakan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo. Sumber data penelitian ini meliputi objek penelitian dan informan, Objek dalam penelitian ini yaitu Topeng Kerte karya Sudayoto di Desa Kotakan Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo, selain itu beberapa narasumber yang dijadikan informan yaitu Sudaryoto selaku perajin Topeng Kerte, Suwarno selaku perajin Topeng Kerte, Djony selaku seksi kebudayaan dan kepurbakalaan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo, dan Kadaryono selaku dalang Topeng Kerte. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tahap selanjutnya untuk memperoleh data yang valid, peneliti menggunakan teknik keabsahan data yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik dan informan review. Selain itu Teknik analisis data yang digunakan yaitu Mereduksi data atau mengecek data penting yang berkaitan dengan Topeng Kerte, kemudian melakukan penyajian data dan penarikan kesimpulan mengenai karakteristik visual Topeng Kerte.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik tokoh Topeng Kerte terletak pada unsur visual topeng pada bentuk hiasan songkorsquo;, alis, mata, hidung, kumis, mulut dan rambut pelipis. Karakteristik tokoh Topeng Kerte dikelompokkan berdasarkan perilakunya yaitu Topeng Alos, Topeng Kasaran, Topeng Ksatria, Topeng Potre, dan Punakawan.
Kata Kunci: Unsur Visual, Karakteristik, Topeng Kerte,nbsp; Sudaryoto
Situbondo is one area that has a variety of art, one of which shows Topeng Kerte was born around the 1950s founded by Kertesuwignyo. At that time the existence of the Topeng Kerte was very well known and public interest Situbondo. Kertesuwignyo developed the arts for generations. Until now there are artists who are still active created Topeng Kerte in Situbondo like Kadaryono, Suwono, Suwarno, Sudaryoto, and Andrew, There is a puppeteer, a player and also as a crafter of Topeng Kerte. One of craftsman mask that still exist are Sudaryoto residing in the Kotakan village, Situbondo. The scarcity of arts performances of Topeng Kerte is currently due to one of them is in general displacement of traditional art with modern art more practical, cheap, easy, and keep pace with the times. The lack of interest of the younger generation to preserve the local culture is because of art Topeng Kerte endangered, whereas Topeng Kerte has different characteristics with other masks. Based on this phenomenon, the researcher interested in investigating about the visual form Topeng Kerte in Kotakan village,Situbondo. This study discusses the visual characteristics of Topeng Kerte, which in the discussion include discussion of visual elements of Topeng Kerte Mask created by Sudaryoto and the characteristics of Kerte Sudaryoto works in Kotakan village,Situbondo.
The type of this research is descriptive nature of qualitative research. The research location is located in the Kotakan village,Situbondo. This study includes data sources and informants research object, object of this research is Topeng Kerte works Sudayoto in Kotakan village,Situbondo. Besides several speakers who served as informants is Sudaryoto as Topeng Kerte crafter, Suwarno as a crafter of Topeng Kerte, Djony as an official culture and archeology in the Department of Tourism and culture Situbondo, and Kadaryono as the narrator of Topeng Kerte. Data collection techniques in this study carried out by observation, interviews, and documentation. The next stage to obtain the data validation, the researcher used is source triangulation, triangulation techniques and informants review. In addition, the data analysis technique used is data reduction or checking the nbsp;important data relating to Topeng Kerte, then doing a presentation of the data and taking conclusions about the visual characteristics of Topeng Kerte.
The results showed that the characteristics of Topeng Kerte lies on the visual elements of the mask in the form of decoration songko ', eyebrows, eyes, nose, mustache, mouth and forehead. the characteristics figure of Topeng Kerte are classified by their behavior they are Topeng Alos, Topeng Kasaran, Topeng Ksatria, Topeng Potre, dan Punakawan.
nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp;nbsp; Keywords: the Visual Elements, the characteristics, Topeng Kerte, Sudaryoto