Recently Published
Most Viewed
Kekerasan Seksual terhadap Anak: Dampak dan Penanganannya Image
Journal article

Kekerasan Seksual terhadap Anak: Dampak dan Penanganannya

Maraknya pemberitaan di media massa mengenai kekerasan seksual terhadap anak cukup membuatmasyarakat terkejut. Kasus kekerasan seksual terhadap anak masih menjadi fenomena gunung es. Hal inidisebabkan kebanyakan anak yang menjadi korban kekerasan seksual enggan melapor. Karena itu, sebagaiorang tua harus dapat mengenali tanda-tanda anak yang mengalami kekerasan seksual. Kekerasan seksualterhadap anak akan berdampak panjang, di samping berdampak pada masalah kesehatan di kemudianhari, juga berkaitan dengan trauma yang berkepanjangan, bahkan hingga dewasa. Dampak trauma akibatkekerasan seksual yang dialami oleh anak-anak, antara lain: pengkhianatan atau hilangnya kepercayaan anakterhadap orang dewasa (betrayal); trauma secara seksual (traumatic sexualization); merasa tidak berdaya(powerlessness); dan stigma (stigmatization). Secara fisik memang mungkin tidak ada hal yang harusdipermasalahkan pada anak yang menjadi korban kekerasan seksual, tapi secara psikis bisa menimbulkanketagihan, trauma, bahkan pelampiasan dendam. Bila tidak ditangani serius, kekerasan seksual terhadapanak dapat menimbulkan dampak sosial yang luas di masyarakat. Penanganan dan penyembuhan traumapsikis akibat kekerasan seksual haruslah mendapat perhatian besar dari semua pihak yang terkait, sepertikeluarga, masyarakat maupun negara. Oleh karena itu, didalam memberikan perlindungan terhadap anakperlu adanya pendekatan sistem, yang meliputi sistem kesejahteraan sosial bagi anak-anak dan keluarga,sistem peradilan yang sesuai dengan standar internasional, dan mekanisme untuk mendorong perilaku yangtepat dalam masyarakat.
Permasalahan Pekerja Migran di Daerah Perbatasan: Studi Kasus Tenaga Kerja Wanita di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat Image
Journal article

Permasalahan Pekerja Migran di Daerah Perbatasan: Studi Kasus Tenaga Kerja Wanita di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat

Kasus TKW Indonesia yang mencuat baru-baru ini telah membuat keprihatinan pada berbagai pihak. Nasib mereka yang kurang beruntung disebabkan oleh rendahnya kualitas pendidikan dan keterampilan yang dimiliki hingga akhirnya mereka hanya tersalurkan bekerja pada sektor-sektor informal seperti menjadi PRT, dan buruh kasar. Di daerah perbatasan Kalimantan Barat, permasalahan tenaga kerja menjadi semakin kompleks.Memang para tenaga kerja ini mengalirkan nilai Balikan ekonomi ke pedesaan, serta membawaperubahan sosial bagi keluarga yang ditinggalkan, terutama bagi tenaga kerja yang sukses dalam pekerjaannya. Namun bagi tenaga kerja lainnya, yang tidak beruntung, tampaknya gambaran tentang kemulusan bekerja di luar negeri tidak sesuai dengan harapan dan iming-iming yang dijanjikan oleh agenagen tenaga kerja.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif wawancara mendalam, danpengamatan. Dari kajian kasus ini, tampaknya masalah yang dialami TKW di Kabupaten Sambas lebih banyak disebabkan karena prosedur pemberangkatan secara ilegal. Kebijakan pemerintah mendorong para calo tenaga kerja menempatkan TKW ke Sarawak tanpa disertai dengan persyaratan dan perlindungan yang memadai.
Fenomena Kenakalan Remaja dan Kriminalitas Image
Journal article

Fenomena Kenakalan Remaja dan Kriminalitas

Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial Image
Journal article

Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial

Perkembangan dan Seksualitas Remaja Image
Journal article

Perkembangan dan Seksualitas Remaja

Fenomena Kenakalan Remaja dan Kriminalitas Image
Fenomena Kenakalan Remaja dan Kriminalitas Image
Journal article

Fenomena Kenakalan Remaja dan Kriminalitas

Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial Image
Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial Image
Journal article

Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial

Perkembangan dan Seksualitas Remaja Image
Perkembangan dan Seksualitas Remaja Image
Journal article

Perkembangan dan Seksualitas Remaja

Suggested For You
Tantangan Profesi Peneliti: Satu Studi Kasus Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Image
Journal article

Tantangan Profesi Peneliti: Satu Studi Kasus Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Peneliti merupakan satu jabatan fungsional di Kementerian Sosial RI. Keberadaannya sudah diakui sejak tahun 1985ditandai dengan diangkatnya delapan orang menjadi peneliti fungsional. Selama tiga puluh tahun terakhir menunjukkanpeningkatan jumlah seiring dengan beban tugas pemerintah. Kajian ini membahas peneliti yang bekerja di lembagapemerintah dengan tugas pokok dan fungsinya yang sudah ditentukan melalui kebijakan lembaga berdasarkanperaturan yang ditetapkan mulai tahun 2015. Pembentukan Pusat Penelitian dan Pengembangan KesejahteraanSosial (Puslitbangkesos) mengalami beberapa kali Perubahan unit kerja, sehingga berpengaruh terhadap pelaksanaankegiatan. Tujuannya memberi muatan dalam menghadapi revolusi mental yang telah dicanangkan secara nasional.Situasi akan datang berbeda dengan situasi sebelumnya sebab ke depan tiap peneliti mulai meningkatkan kualitasdengan melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat. Tiap peneliti memperhatikan etoskerja secara profesional dengan memperhatikan kaidah dan norma-norma, serta etika peneliti. Sudah saatnya penelitimeningkatkan kualitas diri dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dengan menjunjung nilai kejujuran,bertanggung jawab dan bermartabat.
Read more articles