Revolusi Industri 4.0 dan Revolusi Society 5.0 seperti yang terjadi sekarang ini nyatanya juga menjadi suatu tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Dimana sebagai insan yang hidup di era digital seperti sekarang ini, juga dituntut untuk menjadi pribadi yang mandiri sehingga mampu bertahan di jaman yang serba canggih ini. Kurikulum baru yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang saat ini sedang ramai diperbincangkan, diharapkan mampu memeberikan alternatif bagi dunia pendidikan, dalam rangka mencetak generasi penerus dengan kompetensi yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan jaman. Ditengah persaingan yang ketat ini perlu sekali rasanya untuk menerapkan pendidikan karakter kebangsaan yang bersumber pada nilai-nilai luhur budaya lokal. Sesuai dengan cara pandang Ki Hajar Dewantara, dimana karakter bangsa dapat dibangun melalui 4 olah yang berakar pada pemikiran jawa, yaitu olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Adapun empat olah yang yang menjadi pilar utama tersebut diharapkan mampu menghasilkan pribadi dengan karakter dasar jujur, cermat, peduli, dan terampil yang kemudian dikembangkan menjadi karakter-karakter lainnya. Melalui studi pustaka dan
analisis deskriptif interpretatif pembangunan dan penguatan karakter bangsa Indonesia dapat dilakukan dengan menggunakan hal-hal yang berakar pada seni tradisi Jawa. Seni tradisi Jawa, salah satunya adalah wayang kulit dengan kandungan nilai-nilainya yang menjadi penguat karakter pribadi bangsa, seperti, religius, kreatif, inovatif, disiplin, mandiri, jujur, tanggung jawab, sikap toleran, ulet, semangat kebangsaan, cinta tanah air, komunikatif, peduli sosial, dan lain sebagainya.
Katakunci: Karakter; Merdeka Belajar; Wayang kulit, Revolusi society dan industri