Tempoyak adalah makanan khas Bengkulu, yang dibuat dari fermentasi spontan daging buah durian (Durio zibet- hinus) oleh mikroorganisme liar. Tempoyak juga bisa dijumpai di berbagai daerah Indonesia di sepanjang pulau Sumatera dengan nama yang berbeda, bahkan sampai ke Malaysia. Istilah tempoyak berasal dari terminolgi Melayu yang artinya adalah durian fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroorganisme yang terdapat pada tempoyak. Data dari penelitian ini adalah data primer dari analisa laboratorium. Sampel tempoyak diambil dari pasar-pasar tradisional yang ada di Bengkulu. Sampel diambil selama satu bulan dengan kisaran waktu satu kali sem- inggu. Mikroorganisme diisolasi dari sampel, dibedakan atas bakteri, khamir dan jamur. Mikroorganisme dimurnikan dan diidentifikasi. Ada empat species bakteri asam laktat pada tempoyak yaitu Pediococcus acidilactici, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus curvatus dan Leuconostoc mesentroides. Ada dua species bakteri, terdapat pada tempoyak yang tidak tergolong kedalam bakteri asam laktat, yaitu Staphylococcus saprophyticus dan Micrococcus varians. Ada satu species dari khamir yang teridentifikasi yaitu Kluyveromyces marxianus. Jamur yang teridentifikasi adalah Rhizo- pus oryzae, Monilia sitophila, Mucor roxii, Aspergillus repens dan Penicillium sp. Diantara spesies-spesies tersebut tiga spesies mampu memproduksi asam laktat yaitu Rhizopus oryzae, Monilia sitophila, dan Mucor roxii. Sedangkan A. ripens dan Penicillium sp. tidak memproduksi asam laktat. Dua spesies ini tergolong species yang tidak menguntung- kan dalam proses fermentasi tempoyak.