Penelitian ini mengidentifikasi dan mengeksplorasi multimodalitas dalam pembelajaran seni budaya dengan materi topeng kertas. Lebih lanjut, multimodalitas yang ada dielaborasikan dengan aspek pembelajaran seni berbasis ekologi dan eksplorasi pemanfaatan ruang alternatif dalam pembelajaran seni budaya. Penelitian ini menggunakan studi kasus terhadap pembelajaran seni budaya siswa di SMPN 1 Gondangwetan, Pasuruan, Jawa Timur. Data primer diambil dengan adaptasi konsep
netnografi atau etnografi virtual pada Januari-Oktober 2020, dan didukung dengan wawancara terhadap siswa terkait model pembelajaran seni budaya melalui topeng kertas yang dialaminya. Selanjutnya, data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan sudut pandang Herbert Read tentang pendidikan seni, dan sudut pandang dari Gunther Kress tentang multimodalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multimodalitas dalam pembelajaran seni budaya dalam proses kreasi topeng kertas memberikan kebebasan artistik dan estetik pada siswa. Selain itu, terjadi proses belajar yang menyenangkan karena ketika berproses membuat topeng kertas, terdapat unsur bermain dan dapat
memaksimalkan daya kreatif yang dimiliki siswa. Kemampuan berpikir kritis siswa dieksplorasi dan dikembangkan dalam pencarian ide kreatif dan inspirasi dalam pembuatan topeng kertas, dan ketika siswa melakukan presentasi karya. dalam materi pembuatan topeng kertas. Lebih lanjut, kepercayaan diri siswa dapat meningkat dalam penyajian topeng kertas dalam pertunjukan teater dan pameran topeng kertas tingkat sekolah.
Kata kunci: multimodalitas; pembelajaran seni budaya; proses kreasi; topeng kertas, SMPN 1 Gondangwetan.