Kangkung Sutera merupakan salah satu tanaman berumur pendek yang tahan terhadap penyakit karat daun (Puccinia sp). Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia pada setiap tahun yang diikuti dengan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman di daerah perkotaan menyebabkan berkurangnya lahan pertanian, sehingga produksi kangkung darat menurun. Solusi yang dapat diterapkan untuk mengefisiensikan lahan adalah dengan menggunakan pot batang semu pisang. Pot batang semu pisang ramah lingkungan dan memiliki kadar air yang tinggi yaitu 96,2% sehingga cocok untuk daerah kekurangan air. Komposisi media tanam pupuk kandang sapi, kompos azolla, dan kompos sampah kota yang digunakan, diharapkan dapat berpengaruh dalam pertumbuhan kangkung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan komposisi media tanam yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung darat pada pot yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bedali, Malang. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 6 perlakuan: P1 = Tanah + pupuk kandang sapi (1:1) pada polybag, P2 = Tanah + kompos Azolla (1:1) pada polybag, P3 = Tanah + kompos sampah kota (1:1) pada polybag, P4 = Tanah + pupuk kandang sapi (1:1) pada pot batang semu pisang, P5 = Tanah + kompos Azolla (1:1) pada pot batang semu pisang, P6 = Tanah + kompos sampah kota (1:1) pada pot batang semu pisang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perlakuan pupuk kandang sapi pada polybag memiliki bobot segar total tanaman lebih besar dibandingkan dengan perlakuan lainnya.