Pemanfaatan Limbah Air Cucian Beras Ir-36 dan Ir-64 (Air Leri) untuk Pembuaatan Sirup melalui Proses Fermentasi dengan Penambahan Bunga Rosella sebagai Pewarna Alami
July 2013
Aminah Asngad, Puji Astuti, Ika Nur Rahmawati

Metrics

  • Eye Icon 2118 views
  • Download Icon 539 downloads
Metrics Icon 2118 views  //  539 downloads
Pemanfaatan Limbah Air Cucian Beras Ir\u002D36 dan Ir\u002D64 (Air Leri) untuk Pembuaatan Sirup melalui Proses Fermentasi dengan Penambahan Bunga Rosella sebagai Pewarna Alami Image
Abstract

Air leri atau air bekas pencucian beras merupakan salah satu limbah organik yang masih memiliki nilai guna karena mengandung banyak nutrisi yang terlarut di dalamnya. Kandungan nutrisi pada air leri diantaranya karbohidrat berupa pati sebesar 89%-90%, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula dan vitamin B. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengkaji pengaruh penambahan Rhizopus oryzae dengan dosis berbeda pada kadar gula reduksi dan untuk mengkaji pengaruh Penambahan bunga Rosella Sebagai Pewarna Alami dengan dosis yang berbeda pada kualitas sirup. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2012 s/d. Bulan April 2013 di Lab. Biokimia Prodi. Pend. Biologi UMS. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan 3 faktor perlakuan yaitu: Faktor 1: Jenis air leri (J) dengan 2 taraf perlakuan yakni J1 : air leri dari beras IR 64 dan J2 : air leri dari beras IR 36, Faktor 2: Dosis ragi tempe Rhizopus oryzae (R) dengan 2 taraf perlakuan yakni: R1: Dosis jamur Rhizopus oryzae 3 gram dan R2: Dosis jamur Rhizopus oryzae 7 gram. Faktor 3: Dosis pewarna alami (P) dengan 2 taraf perlakuan yakni : P1 : Pewarna alami (Sari bunga rosella) 25 ml dan P2 : Pewarna alami (Sari bunga rosella) 75 ml. Berdasarkan hasil uji kadar gula reduksi dan uji organoleptik pada sirup dari limbah air leri melalui fermentasi ragi tempe dengan penambahan pewarna alami yang berupa bunga roslla diperoleh hasil rerata gula reduksi tertinggi adalah pada perlakuan J2R2P1 yaitu air leri dari beras Ir 36 dengan penambahan jamurRhizopus oryzae sebesar 7 gram dan menghasilkan gula reduksi sebanyak 9,90 %, sedangkan rerata gula reduksi terendah adalah pada perlakuan J1RIP2 yaitu air leri dari beras Ir 64 dengan penambahan jamur Rhizopus oryzae sebesar 3 gram dan menghasilkan gula reduksi sebanyak 41.82 %. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa warna pada masing-masing perlakuan menunjukkan warna yang tidak menyolok dengan menggunakan pewarna dari bunga rosella. Untuk rasa rata-rata kurang manis sampai agak manis. Sedangkan untuk aroma kebanyakan sesuai dengan bahan pewarna alami yang digunakan. Tekstur dari sirup hasil penelitian kebanyakan kurang kental. Dan daya terima sirup dari bahan dasar air leri tersebut rata- rata agak disukai oleh panelis. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan dosis ragi mempengaruhi kandungan gula Reduksi yang dihasilkan dalam proses Fermentasi. Pemberian dosis ragi 7 gram menghasilkan lebih banyak gula reduksi dari pada dosis ragi 3 gram. Dari hasil uji Organoleptik Sirup hasil Fermentasi air leri agak disukai oleh masyarakat.

Full text
Show more arrow
 

Metrics

  • Eye Icon 2118 views
  • Download Icon 539 downloads
Metrics Icon 2118 views  //  539 downloads