Kota Semarang memiliki kasus penyakit menular yang terus meningkat karenakondisi lingkungan yang semakin buruk sedangkan penggunaan peta oleh instansi dalamanalisis bidang kesehatan masih terbatas pada peta yang belum memenuhi kaidahkartografis.Tujuan penelitian ini adalah menyajikan data penyakit menular dalam bentukpeta, mengetahui pola persebaran, mengetahui keterhubungannya dengan faktor kondisilingkungan, dan menentukan tingkat kerentanan. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapatvariasi sistem kelas interval terbaik berdasarkan uji klasifikasi dengan penyajian datamenggunakan peta secara visual nampak jelas dibandingkan dengan tabel statistik; Poladistribusi penyakit menular memiliki kesamaan, berpola menyebar dengan tingkatpengelompokan random; Sebagian besar parameter penentu kondisi lingkungan tidakmemiliki keterhubungan yang signifikan kecuali parameter tingkat pemanfaatan sumber airtak terlindungi memiliki keterhubungan signifikan terhadap penyakit DBD; Berdasarkananalisis kualitatif tingkat kerentanan, sebagian wilayah Kota Semarang rentan terhadappenyakit menular yang terbagi menjadi kelas “Sangat Rentan” sebesar 25% dan 25%termasuk kelas “Rentan”.