Hal terpenting pada perencanaan kegiatan penyemenan adalah penentuan formulasi bubur semenyang diharapkan sesuai dengan kondisi sumur yang menjadi target penyemenan. Bubur sementerlebih dahulu harus dirancang sedemikian rupa dan diuji kelayakannya sebelum digunakan untukpenyemenan, sehingga sesuai dengan karakteristik sumur target penyemenan. Berbagai additivedigunakan untuk memaksimalkan formulasi bubur semen yang disesuaikan dengan karakteristiksumur yang akan disemen,baik menggunakan additif accelerator untuk mempercepat pengeringansemen atau dengan retader untuk memperlambat pengeringan. Penelitian ini dilakukan untukmengetahui pengaruh penambahan konsentrasi additive accelerator “CaCl2”, “NaCl”, dan “NaNo3”Sebagai Additive Semen Kelas B Terhadap Thickening Time , Compressive Strength, danRheologi Bubur Semen Dengan Variasi Temperatur (BHCT)”. Temperatur yang digunakan adalah60°C, 70°C, dan 80°C, dengan variasi konsentrasi accelerator 0,5 %, 1,0 %, 1,5 % dan 2,0 %.Penelitian ini dilakukan sesuai standar kelayakan API 10A (specification for cement and materialsfor well cementing). Sehingga dapat diperoleh gambaran konsentrasi additive accelerator yangtepat dan sesuai karakteristik sumur tersebut.