Pembangunan sektor properti berkontribusi cukup besar dalam penggunaan semen nasional, yaitu sekitar 55% - 65%. Hal ini menunjukkan bahwa sektor properti sangat mempengaruhi meningkatnya permintaan semen. Pertumbuhan sektor properti dapat dilihat melalui Indeks Harga Saham Properti (IHSP). PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk sebagai produsen semen terbesar di Indonesia, melakukan ramalan permintaan semen setiap tahun untuk merencanakan penjualan agar mendapatkan keputusan yang tepat. Metode peramalan yang digunakan antara lain Winter's Exponential Smoothing, Dekomposisi, dan Regresi Time Series. Ramalan permintaan semen yang dilakukan hanya bergantung pada data kebutuhan semen, sehingga pada penelitian ini akan dilakukan ramalan permintaan semen yang dipengaruhi IHSP menggunakan metode fungsi transfer single input. Didapatkan model terbaik yaitu model fungsi transfer order b,r,s (0,0,0) dengan deret noise ARIMA ([12],0,0) yang menghasilkan nilai RMSE sebesar 578.054 lebih kecil daripada metode Winter's Exponential Smoothing maupun metode Dekomposisi. Hasil ramalan permintaan semen tahun 2021 menunjukkan bahwa permintaan terendah pada bulan Mei dan tertinggi bulan September.