Squeeze cementing adalah penyemenan ulang yang dilakukan sebagai salah satu langkah perawatan sumur, dengan cara menempatkan cement slurry dengan volume yang relative sedikit di posisi yang diinginkan, salah satunya untuk menutup zona perforasi . Metode squeeze cementing yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan metode balance plug. Penelitian ini dilakukan terhadap sumur X dan sumur Y dengan cara mengumpulkan data-data sumur, melakukan pengolahan data yang meliputi perhitungan design penyemenan, perencanaan prosedur penyemenan, pengujian hasil penyemenan dengan melakukan tag cement dan uji compressive strength. Hasil penelitian didapatkan bahwa saat dilakukan injectivity test sumur X mengalami loss sehingga perlu dilakukan perencanaan penyemenan ulang karena perencaanaan yang telah dibuat tidak dapat diaplikasikan. Hasil perencanaan ulang didapat bahwa volume semen harus ditambah, dari 6,258 barrel menjadi 8,38 barrel. Sementara sumur Y dalam keadaan normal dan design cementing yang sudah dibuat dapat diterapkan pada sumur. Pada sumur Y dilakukan hesitation dengan tekanan 1.000, sedangkan pada sumur X tidak dilakukan hesitation . Setelah Waiting on cement, dilakukan tag cement, hasil dari tag cement memperkirakan slurry yang masuk zona perforasi sumur X yaitu sebanyak 1,47 barrel dan sumur Y sebanyak 1,77 barrel. Sedangkan uji compressive strength pada semen dilakukan dengan memberi tekanan 600 psi selama 10 menit, dan menunjukkan tekanan tidak turun yang berarti tekanan hasil penyemenan tidak bocor. Sehingga dapat disimpulkan squeeze cementing berhasil menutup zona perforasi sumur X dan sumur Y.