Journal article // Humaniora






Puisi Pujangga Baru: Konsep Estetik, Orientasi dan Strukturnya
2001  //  DOI: 10.22146/jh.v13i1.711
Rahmat Djoko Pradopo

Metrics

  • Eye Icon 348 views
  • Download Icon 2465 downloads
Metrics Icon 348 views  //  2465 downloads
Puisi Pujangga Baru: Konsep Estetik, Orientasi dan Strukturnya Image
Abstract

Puisi merupakan struktur yang kompleks. Oleh karena itu, dalam penelitian puisi Pujangga Baru digunakan teori dan metode struktural semiotik. Kesusastraan merupakan struktur ketandaan yang bermakna dan kompleks, antarunsurnya terjadi hubungan yang erat (koheren). Tiap unsur karya sastra mempunyai makna dalam hubungannya dengan unsur lain dalam struktur itu dan keseluruhannya (Hawkes, 1978: 17—18). Akan tetapi, strukturalisme murni yang hanya terbatas pada struktur dalam (inner structure) karya sastra itu mengasingkan relevansi kesejarahannya dan sosial budayanya (Teeuw, 1983: 61). Oleh karena itu, untuk dapat memahami puisi dengan baik serta untuk mendapatkan makna yang lebih penuh, dalam menganalisis sajak dipergunakan strukturalisme dinamik (Teeuw, 1983: 62), yaitu analisis struktural dalam kerangka semiotik. Karya sastra sebagai tanda terikat kepada konvensi masyarakatnya. Oleh karena itu, karya sastra tidak terlepas dari jalinan sejarah dan latar sosial budaya masyarakat yang menghasilkannya, seperti telah terurai di atas.

Full text
Show more arrow
 

Metrics

  • Eye Icon 348 views
  • Download Icon 2465 downloads
Metrics Icon 348 views  //  2465 downloads