Recently Published
Most Viewed
Rancangan IEP (Individualized Educational Program) Bagi Anak Berkebutuhan Khusus pada Pendidikan Inklusif Image
Conference paper

Rancangan IEP (Individualized Educational Program) Bagi Anak Berkebutuhan Khusus pada Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif diberikan kepada peserta didik yang memiliki kelainan, memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang menerapkan sistem layanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus di sekolah reguler sebagai tujuan seumur hidup, dan sasaran akhir tercapainya warga negara yang produktif dengan menerapkan pendidikan untuk semua. Program/rencana IEP (Individualized Educational Program) bagi para siswa yang berkelainan untuk membantu guru/pendidik memastikan bahwa siswa yang bersangkutan mengalami kemajuan di sekolah. Program IEP ini melayani kebutuhan unik peserta didik dan merupakan layanan yang disediakan dalam rangka pencapaian tujuan yang diinginkan serta bagaimana efektivitas program tersebut ditentukan dalam periode waktu yang spesifik. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku, jurnal dan hasil-hasil penelitian (skripsi, tesis dan disertasi). Hasil analisis kajian teori bahwa melalui program IEP (Individualized Educational Program) dapat mengakomodasi terhadap per­bedaan individu, atau suatu program pembelajaran yang didasarkan kepada gaya, kekuatan dan kebutuhan-kebutuhan khusus anak dalam belajar sehingga dapat mengoptimalisasi potensi peserta didik dalam proses pembelajaran dan pendidikannya. Langkah-langkah dalam rancangan PPI yaitu 1) Kerja sama guru dan orang tua, 2) Penjelasan dan persetujuan 3) asesmen (menilai) kebutuhan khusus anak, 4) pembentukan tim PPI, 3) mengembangkan tujuan jangka panjang dan pendek, 5) pengembangan IEP merancang metode dan prosedur pembelajaran 6) menetapkan materi pembelajaran, dan 7) melakukan evaluasi kemajuan belajar anak. Penerapan IEP (Individualized Educational Program) pada anak berkebutuhan akan lebih berkembang karena dengan sekolah memberikan layanan sesuai dengan kecacatannyasehingga akan meminimalisir anak putus sekolah, memunculkan rasa kepercayaan diri siswa dan adanya hak anak untuk menempuh pendidikan.
Sekolah Inklusi untuk Anak Berkebutuhan Khusus: Tanggapan terhadap Tantangan Kedepannya Image
Conference paper

Sekolah Inklusi untuk Anak Berkebutuhan Khusus: Tanggapan terhadap Tantangan Kedepannya

Sekolah inklusi merupakan layanan pendidikan yang diberikan untuk anak berkebutuhan khusus dalam memperoleh pendidikan yang layak. kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pada pasal 32 dan Permendiknas nomor 70 tahun 2009 yaitu dengan memberikan peluang dan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh pendidikan disekolah regular. Di sekolah inklusi memungkinkan anak berkebutuhan khusus belajar bersama dengan anak normal, dan diperlakukan selayaknya anak normal. Hal tersebut menunjukkan dampak positif sekolah inklusi terhadap anak berkebutuhan khusus dari segi psikologis.Berbagai masalah yang timbul setelah lebih dari 10 tahun diimplementasikan dalam praktik pendidikan inklusi menunjukkan adanya tantangan yang menghambat penyelenggaraan pendidikan inklusi di Indonesia. Salah satu faktornya adalah kompetensi guru yang belum mampu menangani anak berkebutuhan khusus di kelas regular. Keberhasilan penyelenggaraan sekolah inklusi bergantung pada kompetensi guru dan kerjasama sekolah dengan pemerintah.
Suggested For You
Keefektifan Desain Pembelajaran Berbasis E\u002Dlearning dalam Menumbuhkan Kemandirian dan Hasil Belajar Mahasiswa Image
Conference paper

Keefektifan Desain Pembelajaran Berbasis E-learning dalam Menumbuhkan Kemandirian dan Hasil Belajar Mahasiswa

Penelitian inibertujuan untuk:1) mengetahui perbedaan keefektifan desain pembelajaran berbasis Moodle e-learning dalam menumbuhkan kemandirian belajar mahasiswadibandingkan dengan pembelajaran menggunakan e-mail dan CD-ROM, dan 2)mengetahui perbedaankeefektifan desain pembelajaran dalam meningkatkan kompetensi belajar mahasiswa yang dimederatori oleh kemandirian belajarnyadibandingkan dengan pembelajaran menggunakan e-mail dan CD-ROM. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian jeniseksperimen menggunakan model The Matching-only Pretest-posttest Control Group design dan Factorial design. Partisipan dalam eksperimen ini melibatkan 76 orang, dengan rincian 36 mahasiswa dan 2 dosen sebagai kelompok eksperimen serta 36 mahasiswa dan 2 dosen sebagai kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen dikenakan tindakan pembelajaran menggunakanMoodle e-learning, sedangkan pada kelompok kontrol dilakukan pembelajaran e-learningmenggunakan e-mail danCD-ROM.Instrumen penelitian menggunakan soal tes untuk mengukur variabel kompetensi hasil belajar mahasiswa dan rubrik skala kemandirian belajar untuk mengukur kemandirian belajar mahasiswa. Teknik analisis data menggunakan teknik Independent Sample t-Test dan ANCOVA. Hasil penelitian menunjukkan temuan berikut: 1) pembelajaran berbasis Moodle e-learning menumbuhkan kemandirian belajar mahasiswa pada kategori tinggi, dan lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan CD-ROM dan e-mail, 2) pembelajaran berbasis Moodle e-learning efektif meningkatkan kompetensi hasil belajar mahasiswa yang dimoderatori oleh kemandirian belajarnya lebih tinggi daripada model pembelajaran menggunakan CD-ROM dan e-mail.
Read more articles