Baru saja dipublikasikan
Most Viewed
Makna Simbolisme dalam Mantra Asmaragama Sang Arjuna Image
Conference paper

Makna Simbolisme dalam Mantra Asmaragama Sang Arjuna

Arjuna, Permadi, atau Dananjaya, dan nama-nama lain yang mengacu pada satu sosok ksatria penengah pandawaadalah putra Raja Pandu Dewanata dan Dewi Kunthi Talibarata; namun secara biologis, dia sebenarnya hasilā€œperselingkuhanā€ Dewi Kunthi dengan Bathara Indra, melalui Aji Kunto Wekasing Rasa Sabda Tunggal TanpaLawan. Dengan demikian, tidaklah mengherankan jika Arjuna terlahir menjadi ksatria sakti mahambara, yang salahsatunya adalah kepakarannya dalam memikat hati wanita. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis maknasimbolisme dalam mantra Asmaragama milik Sang Arjuna. Hasil penelitian eksploratif dan interpretatif ini ternyatasangat mengejutkan. Aji Asmaragama sesunguhnya memiliki ā€˜piwulang adiluhung' dalam mengarungi bahterarumah tangga, yang meliputi (1) Asmara tantra, (2) Asmaranala, (3) Asmaratula (4) Asmara turida (5) Asmaradanadan sebagai pamungkasnya adalah (6) Asmaragama. Konon orang yang menguasai Asmaragama bisa memiliki istrilebih dari satu. Arjuna sendiri beristri 40 orang. Hal ini sangat dimungkinkan sebab apabila Sang Arjuna sedangbercinta dengan salah satu istri, maka yang 39 istri lainnya juga bisa merasakan getar asmaranya. Sedangkan teksAsmaragama itu sendiri mengandung kekuatan magis yang apabila dibacakan didekat wanita, maka pakaian wanitatersebut bisa tanggal satu per satu.
Potensi Ekonomi Ikan Dan Produk Perikanan Indonesia Dalam Lingkup Masyarakat Ekonomi ASEAN Image
Conference paper

Potensi Ekonomi Ikan Dan Produk Perikanan Indonesia Dalam Lingkup Masyarakat Ekonomi ASEAN

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang kelautan, terutama sektor perikanan laut danproduk perikanan. Produksi perikanan tangkap laut berdasarkan data terakhir mencapai sekitar 5 juta tondengan pertumbuhan sekitar 3,5 persen per tahun dihitung sejak tahun 1991 hingga tahun 2012. Paper inibertujuan untuk menganalisis potensi ekonomi perikanan Indonesia, khususnya dari sisi aspek perdaganganinternasional di lingkup ASEAN. Hasil kajian menunjukkan bahwa ekspor ikan dan produk perikananIndonesia secara umum masih tersebar dalam tiga blok kawasan: negara maju (Jepang, Amerika Serikat danChina), ASEAN (Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand) dan negara industri baru (Taiwan, Hongkongdan Korea Selatan). Indeks konsentrasi ekspor dengan menggunakan Indeks Herfindahl (IH) menghasilkankoefisien sebesar 0,102 dengan ekuivalen negara tujuan sekitar 10 negara jika tujuan ekspor relatif setara.Hasil uji regresi dengan sampel empat negara ASEAN menunjukkan permintaan ekspor ikan dan produkperikanan Indonesia lebih sensitif terhadap pertumbuhan konsumen. Sementara itu faktor obyektifmakroekonomi seperti pertumbuhan ekonomi dan inflasi di masing-masing negara tidak berpengaruhsignifikan. Studi ini menyimpulkan bahwa Indonesia sangat berpeluang menjadi pemain utama dalam sektorperikanan laut di kawasan ASEAN dalam beberapa waktu yang akan datang.
Suggested For You
Implemantasi Budaya Kerja 5 S dan Hourensou oleh Para Eks\u002Dpemagang di Jepang dalam Dunia Kerja di Indonesia Image
Conference paper

Implemantasi Budaya Kerja 5 S dan Hourensou oleh Para Eks-pemagang di Jepang dalam Dunia Kerja di Indonesia

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana para eks-pemagang di Jepang mengimplementasikanpengalaman kerja setelah mereka kembali ke Indonesia. Pengalaman kerja yang dimaksud adalah berupa konsepkonsepkultur kerja di Jepang yang mereka peroleh saat mereka magang di Jepang. Wilayah penelitian adalah kotaSemarang dan Karisidenan Surakarta. Dari hasil penelitian terlihat bahwa para eks-pemagang di Jepang tersebutmenerapkan prinsip kerja 5 S (seiri, seiton, seisho, seiketsu, shitsuke), dan prinsip kerja hourensou dalam pekerjaanyang digelutinya. Realisasinya adalah prinsip kerja seiri dan seiton yang diterapkan pada saat penyimpanan arsipagar lebih efektif dan perawatan barang-barang inventaris di tempat kerja. Seisho dan seiketsu diterapkan ketikamenjaga kebersihan tempat kerja. Sedangkan prinsip shitsuke diterapkan pada saat pengarahan dengan memberikanmotivasi kerja. Dalam prinsip kerja hourensou (houkoku, renraku, soudan), Prinsip houkoku adalah bahwa setiaporang harus melaporkan apa yang dilakukannya kepada atasan, sedangkan prinsip renraku adalah setiap tindakanyang telah dilaporkan ke atasan, juga harus menginformasikannya ke setiap orang atau unit yang terkait atau yangakan terkena dampak dari sebuah tindakan. Prinsip soudan adalah mendahulukan berdiskusi dengan atasan dan timkerja saat pengambilan keputusan atau saat menghadapi masalah.
Baca artikel lainnya