Recently Published
Most Viewed
Identifikasi Bakteri Clostridium Botulinum pada Sarden Kemasan Kaleng Berbagai Merk yang Dijual di Swalayan X Image
Journal article

Identifikasi Bakteri Clostridium Botulinum pada Sarden Kemasan Kaleng Berbagai Merk yang Dijual di Swalayan X

Bahaya utama pada makanan kaleng adalah tumbuhnya bakteri Clostridiumbotulinum yang dapat menyebabkan keracunan makanan atau botulisme. Hal inidisebabkan kurang selektifnya konsumen dalam memilih produk makanan kalengseperti tidak memeperhatikan batas kadaluarsa, kondisi kaleng yang penyok, sertaberkarat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bakteri Clostridiumbotulinum yang terdapat pada sarden kemasan kaleng berbagai merk dan untukmengetahui persentase sarden kemasan kaleng berbagai merk yang terdapatbakteri Clostridium botulinum . Pengalengan ikan ialah suatu proses pengawetandengan cara hermetis dan disterilkan dengan suhu tinggi untuk mematikanmikroorganisme. Bakteri Clostridium botulinum adalah bacilus aerobik Grampositif yang menghasilkan spora tahan panas. Proses sterilisasi makanan kalengyang tidak sempurna serta kondisi kaleng yang rusak dapat dapat menyebabkantumbuhnya bakteri Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan botulisme.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Berdasarkan hasilanalisis data menggunakan metode One-Sampel Klomogorov-Smirnov didapatkannilai signifikasi (asymp. Sig.(2 tailed) adalah 0,000 dengan demikian signifikasi0,000<0,05 yang menunjukan bahwa terdapat bakteri Clostridium botulinum padasarden kemasan kaleng yang dijual di swalayan x. Dapat disimpulkan bahwa dari30 sarden kemasan kaleng yang dijual di swalayan x terdapat 18 sarden kemasankaleng atau 60% sampel positif terdapat bekteri Clostridium botulinum dan 12sarden kemasan kaleng atau 40% sampel negatif tidak terdapat bekteriClostridium botulinum.
Faktor Penyebab Seks Bebas pada Remaja Image
Journal article

Faktor Penyebab Seks Bebas pada Remaja

Masa remaja adalah masa yang dianggap sebagai badai masa lalu dan stres (Storm and Stress) melakukannya karena mereka sudah memiliki kehendak bebas untuk menentukan nasib sendiri, jika diarahkan dengan benar maka itu akan menjadi individu yang memiliki rasa tanggung jawab, tetapi jika itu tidak dibimbing maka bisa jadi masa depan yang tidak memiliki baik. Penelitian di Indonesia pada tahun 2005 melaporkan bahwa remaja secara terbuka mengaku melakukan hubungan seks pranikah atau pergaulan bebas di kalangan Jabodetabek51%, Bandung 54%, Surabaya, Medan 47% dan 52%. (Tjitarsa, 1995) Setiap tahun sekitar 15 juta remaja berusia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta aborsi dan hampir 100 juta terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS) .Peneliian menggunakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian kualitatif, metode penelitian kualitatif adalahsalah satu penelitian penelitian yangmenghasilkan data deskriptif. dalam bentuk pidato atau tulisan dan perilaku orang yang diamati. Metode penelitian ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas dengan remaja di desa MBO, Kumbe, dan kendo. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada & quot; faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas pada remaja & quot; dapat disimpulkan bahwa meskipun dengan alasan hubungan seksual atau hubungan seks di luar nikah, berasal dari beberapa faktor internal sebagai pelaku cinta timbal Balik, bukti cinta, dan rasa ingin tahu serta ingin tahu. Dari kelaurga orang tua tidak utuh bahkan kurang perhatian dari orang tua mereka untuk anak-anak mereka, pasangan yang begitu diundang sering mengundang seks, di mana melakukan hubungan seks seperti di rumah teman, rumah mereka sendiri, ladang, dan bahkan dalam gelap dan tenang , jumlah pasangan berhubungan seks 76, 8% yang memiliki pacar dan selain itu adalah teman bahkan paman, sumber informasi tentang seks itu adalah teman, pacar, dan internet / porno porno. Keluhan kesehatan setelah berhubungan seks, hamil di luar pernikahan dan aborsi. Kata kunci : Remaja, Seks Bebas  
Suggested For You
Analisa Sifat Penguapan dan Sifat Pembakaran pada Minyak Solar Image
Journal article

Analisa Sifat Penguapan dan Sifat Pembakaran pada Minyak Solar

Penelitian ini difokuskan pada karakteristik dan spesifikasi standar dengan pengujian minyak solar terhadap sifat penguapan (uji distilasi dan uji flash point) dan sifat pembakaran (uji cetane number) untuk memperoleh emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan. Minyak solar merupakan bahan bakar untuk mesin diesel yang terdiri dari beberapa campuran senyawa hydrocarbon C15 sampai C20 yang dapat terbakar spontan di suhu 350?C. Metode yang digunakan antara lain ASTM D-86 untuk uji distilasi, ASTM D-4052 untuk uji densitas, ASTM D-93 uji Flash Point, ASTM D 4249 untuk analis Sulfur. Digunakan sepuluh sampel yang berbeda untuk mengetahui persen komposis yang pas. Proses distilasi digunakan untuk mengetahui sifat volatilitasnya berdasarkan kurva distilasinya. Dari hasil pengujian dan pembahasan mengenai flash point, distilasi, dan cetane number diperoleh nilai optimum sebesar 68?C, 347?C pada 90% volume penguapan, dan 51,5 secara berturut-turut yang terdapat pada sampel 1. Dari penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa pengujian flash point, distilasi, dan cetane number mendapat hasil maksimum.
Journal article

Pemberian Media Audiovisual terhadap Perkembangan Anak

Pemberian Media Audiovisual terhadap Perkembangan Anak Image
Journal article

Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa Image
Journal article

Analisis Strategi Pemasaran Bisnis Modern

Analisis Strategi Pemasaran Bisnis Modern Image
Read more articles