Recently Published
Bisnis Vlogging dalam Industri Media Digital di Indonesia Image
Journal article

Bisnis Vlogging dalam Industri Media Digital di Indonesia

Most Viewed
Keanekaragaman Jenis Kadal Dan Ular (Squamata: Reptilia) Di Sepanjang Sungai Code, Daerah Istimewa YOGYAKARTA Image
Journal article

Keanekaragaman Jenis Kadal Dan Ular (Squamata: Reptilia) Di Sepanjang Sungai Code, Daerah Istimewa YOGYAKARTA

Kadal dan ular adalah dua kelompok hewan anggota Ordo Squamata, Kelas Reptilia. Dua kelompok hewan reptil ini secara umum hidupnya dekat dengan air, mereka sering sekali ditemukan di dalam dan di sekitar sungai. Beberapa jenis ular dan kadal tersebut sering dimanfaatkan untuk dijadikan hewan peliharaan dan kadang dikonsumsi. Sungai Code merupakan salah satu sungai yang melewati Kota Yogyakarta. Hulu Sungai Code disebut Sungai Boyong dan hilir sungai Code menyatu dengan Sungai Opak di daerah Bantul. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah keanekaragaman jenis anggota Ordo Squamata di sepanjang Sungai Boyong-Code wilayah Propinsi D.I. Yogyakarta? Berdasarkan permasalahan yang timbul, maka penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman jenis reptil anggota Ordo Squamata penghuni tepian Sungai Code. Pengambilan sampel di sepanjang Sungai Boyong-Code dari hulu hingga hilir menggunakan gabungan beberapa metode, yaitu VES (Visual Encounter Survey), River bank cruising, dan transek. Sampling secara umum dibagi tiga bagian yaitu bagian hulu, tengah dan hilir. Hasil yang diperoleh adalah 8 spesies anggota Subordo Lacertilia (kadal) dan 10 spesies anggota Subordo Serpentes (ular). Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa Sungai Boyong-Code merupakan habitat yang cocok bagi anggota Ordo Squamata.
Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Studi Kasus: PT Intan Pariwara Klaten Image
Journal article

Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Studi Kasus: PT Intan Pariwara Klaten

. Analysis of Internal and External Environment, Case Study: PT Intan Pariwara Klaten. The analysis of the Eksternal Environment covered the PEST Analysis (Politics, Ekonomi, Sosial and Technology) that included the condition for the macro Indonesian environment, that is the economy, technology, politics/the law, and sosiokultural. The analysis of the Eksternal Environment that was second was the model of competition pressures that explained about five threats, that is the competition from available competitors, competitors's new threat, the threat or substitution services of products, the strength bargained from customers, and the strength bargained from suppliers. The analysis of the Internal Environment used the Diagram of the Context that depicted relations between the system and the external side that were related to the company's business. Relations could be between the system and the external side that were related to PT Intan Pariwara depicted to the diagram of the context that explained that there is four related external sides, that is the Printing House, Writers and the Buyer that consisted of the Elementary School level student and the Senior High School and the public's community. Â
Suggested For You
Sebaran Penyakit Hawar Daun Bakteri Di Beberapa Sentra Produksi Bawang Merah Di Indonesia Image
Journal article

Sebaran Penyakit Hawar Daun Bakteri Di Beberapa Sentra Produksi Bawang Merah Di Indonesia

Penelitian ini bertujuan mengetahui daerah sebaran penyakit hawar daun bakteri di beberapa sentra pertanaman bawang merah di Indonesia dan kultivar bawang merah yang dapat diinfeksi, serta mengidentifikasi patogen penyebabnya. Penentuan lokasi pengamatan dan pengambilan sampel dilakukan secara stratified purpossive random sampling. Survei dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan di lapangan (observasi) terhadap kultivar bawang dan gejala penyakit yang terinfeksi oleh bakteri patogen. Sampel diidentifikasi melalui pengamatan morfologi koloni, uji postulat Koch, uji reaksi hipersensitif dan pengujian sifat-sifat biokimia dan fisiologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit hawar daun bakteri telah tersebar secara merata di seluruh daerah pertanaman bawang merah di Indonesia, yang meliputi Kabupaten Cirebon, Tegal, Nganjuk, Bantul, dan Sigi, dengan tingkat serangan mencapai 62,5–100%. Penyakit ini menginfeksi bawang merah kultivar Bima curut, Bauji, Biru-sawah, dan Palasa. Gejala hawar daun bakteri yang dijumpai berupa water soaking, terjadi lekukan daun, pengerutan daun, klorosis, nekrosis, mati pucuk, pertumbuhan kerdil, dan kematian. Isolat bakteri yang ditemukan mempunyai bentuk koloni bulat, cembung, berlendir, dan berwarna kuning. Ciri morfologi koloni, gejala dan karakteristik isolat bakteri mirip dengan sifat-sifat bakteri Xanthomonas axonopodis pv. allii penyebab penyakit hawar daun pada bawang bombay.
Journal article

Perilaku Berlalu Lintas Yang Mendukung Keselamatan Di Jalan Raya

Perilaku Berlalu Lintas Yang Mendukung Keselamatan Di Jalan Raya Image
Journal article

Komposisi Jenis Dan Kepadatan Sponge (Porifera: Demospongiae) Di Kepulauan Spermonde Kota Makassar

Komposisi Jenis Dan Kepadatan Sponge (Porifera: Demospongiae) Di Kepulauan Spermonde Kota Makassar Image
Read more articles