Recently Published
Most Viewed
Dampak Merokok terhadap Kehidupan Sosial Remaja (Studi di Desa Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna) Image
Journal article

Dampak Merokok terhadap Kehidupan Sosial Remaja (Studi di Desa Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna)

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari merokok terhadap kehidupan remaja (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong anak remaja merokok (3) Untuk mengetahui peran orang tua dalam mengendalikan anak remaja merokok. Penelitian ini dilaksankan Di Desa Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna yang berlangsung pada bulan Januari sampai dengan Februari 2018. Penentuan informan dilakukan secara snowball sampling yaitu penentuan informan menggunakan teknik bola salju. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi (pengamatan), interviev (wawancara). Dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, Dampak yang ditimbulkan dari merokok terhadap kehidupan remaja yang terdapat di dalam masyarakat memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang ditimbulkan dari merokok terhadap kehidupan remaja yaitu: Mengurangi stress, Menimbulkan perasaan nikmat, Mempererat pergaulan antar kawan dan Meningkatkan keberanian dan perasaan jantan. Dampak negatif yang ditimbulkan dari merokok terhadap kehidupan remaja yaitu: Rokok memboroskan, Rokok menimbulkan ketergantungan, Menurunkan kosentrasi, Menurunkan kebugaran dan Rokok mengganggu kesehatan. Faktor-faktor yang mendorong remaja merokok di dalam masyarakat yaitu Keluarga dan Lingkungan. Peran orang tua dalam mengendalikan anak remaja merokok di dalam masyarakat yaitu: Peran menasehati anak remaja merokok dan Peran menegur remaja merokok.
Remaja dan Perilaku Menyimpang (Studi Kasus pada Masyarakat Boepinang, Bombana) Image
Journal article

Remaja dan Perilaku Menyimpang (Studi Kasus pada Masyarakat Boepinang, Bombana)

Masalah penelitian ini bentuk-bentuk perilaku menyimpang pada remaja di Kelurahan Boepinang Kecamatan Poleang Kab. Bombana dan faktor-faktor penyebabnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku menyimpang pada remaja di Kelurahan Boepinang Kecamatan Poleang Kab. Bombana dan faktor-faktor penyebabnya. Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi Penelitian ini sebanyak 23.967 orang remaja. Jumlah sampel sebanyak 45 orang yang ditentukan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data primer yang digunakan adalah angket, wawancara dan pengamatan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif (persentase) dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bentuk-bentuk perilaku menyimpang pada remaja di Boepinang yakni: mencuri, berkelahi, berjudi, membaca buku dan menonton film porno, minum-minuman keras dan mabuk-mabukan. Sedangkan Faktor- faktor penyebab perilaku menyimpang remaja adalah: Hobby dan kegemaran yang tak tersalurkan, Pemahaman Tata Nilai dan Norma, Pengaruh kondisi keluarga (harmonisasi dan perpecahan keluarga), Sikap dan Kebiasaan Orang Tua, Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi, Pengaruh teman sepermainan, Pengaruh Kegiatan Mengisi Waktu Luang. Kesimpulan penelitian ini adalah: Bentuk-bentuk perilaku menyimpang remaja di Kelurahan Boepinang diantaranya adalah mencuri, membaca buku dan menonton film porno, berkelahi, berjudi,dan minum-minuman keras dan mabuk-mabukan. Sedangkan Penyebab perilaku menyimpang remaja yang paling dominan di Kelurahan Boepinang adalah pengaruh teman sepermainan, kondisi keharmonisan dan perpecahan keluarga, rendahnya pemahaman tentang tata nilai dan norma (hukum, agama, dan adat) yang ada dalam masyarakat.
Suggested For You
Hubungan Kondisi Lingkungan dalam Rumah dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluranpernafasan Akut (Ispa) pada Masyarakat di Kelurahan Ranomeeto Kecamatan Ranomeeto Tahun 2017 Image
Journal article

Hubungan Kondisi Lingkungan dalam Rumah dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluranpernafasan Akut (Ispa) pada Masyarakat di Kelurahan Ranomeeto Kecamatan Ranomeeto Tahun 2017

ISPA merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang saluran pernafasan bagian atas dan bagian bawah.ISPA dapat menimbulkan gejala ringan (batuk, pilek), gejala sedang (sesak) bahkan sampai gejala yang berat.Berdasarkan data 10 besar penyakit terbanyak diperoleh dari Puskesmas Ranomeeto bahwa jumlah kasus ISPApada tahun 2016 pasien yang berobat sebanyak 1.646 orang. Hal berhubungan dengan sanitasi lingkungan danpemukiman yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan dalamrumah dengan kejadian penyakit ISPA pada masyarakat di Kelurahan Ranomeeto Kecamatan Ranomeeto tahun2016. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalampenelitian ini 85 responden yang diperoleh dengan proportional random sampling. Hasil uji statistik pada tingkatsignifikasi alpha 0,05 diperoleh hasil, (1) ada hubungan yang bermakna antara kondisi fisik rumah dengan kejadianpenyakit ISPA (ρValue= 0,016), (2) tidak ada hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian dengan kejadianpenyakit ISPA (ρValue= 0,331), (3) ada hubungan yang bermakna antara sumber pencemaran udara dalam rumahdengan kejadian penyakit ISPA (ρValue= 0,018). Diharapkan kepada masyarakat untuk menjadikan penelitian inisebagai informasi terkait penyebab meningkatnya ISPA yang sering terjadi pada masyarakat sebagai upayapencegahan awal terhadap penyakit ISPA dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengembangkanpenelitian lebih lanjut.
Journal article

Dampak Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Anak

Dampak Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Anak Image
Journal article

Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi di Puskesmas Se-kota Kendari Tahun 2016

Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi di Puskesmas Se\u002Dkota Kendari Tahun 2016 Image
Journal article

Potensi Keanekaragaman Jenis dan Sebaran Spons di Perairan Pulau Saponda Laut Kabupaten Konawe

Potensi Keanekaragaman Jenis dan Sebaran Spons di Perairan Pulau Saponda Laut Kabupaten Konawe Image
Read more articles