Recently Published
Most Viewed
Literature Review: Stres Perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat Image
Journal article

Literature Review: Stres Perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat

Pendahuluan: Ruang Gawat Darurat merupakan tempat pelayanan kepada pasien yang mengalami masalah kegawatan jiwa yang memerlukan bantuan maupun pertolongan yang cepat, tepat dan bermutu sehingga kualitas hidup pasien tetap terjaga. Hal tersebut membuat perawat dihadapkan pada masalah ancaman kematian pasien disamping masalah administrasi, komplain pasien, jumlah pasien yang banyak, kurangnya jumlah SDM yang ada. Hal tersebut membuat perawat mengalami stres yang dikarenakan beban kerja yang tinggi dan belum lagi jika mendapatkan masalah kurangnya dukungan dari manajemen yang ada. Tujuan dari literature review adalah untuk mereview faktor apasajakah yang menyebabkan stres perawat di ruang gawat darurat. Metode: Literatur review dilakukan berdasarkan issue, metodologi, persamaan dan proposal penelitian lanjutan. Dari 8 penelitian yang digunakan 3 diantaranya menggunakan metode penelitian qualitative dan 5 yang lain menggunakan metode deskriptif. Populasinya adalah seluruh perawat yang bekerja di ruang Gawat Darurat dan sampel yang digunakan adalah sebagian maupun semua perawat yang bekerja di ruang gawat darurat. Hasil: Berdasarkan 8 penelitian didapatkan bahwa sumber stres yang dialami oleh perawat di ruang Gawat Darurat dapat berasal dari faktor individu, faktor administrasi, faktor sarana dan prasana, faktor Sumber Daya Manusia, dan faktor Manajemen. Diskusi: Stres perawat di ruang gawat darurat merupakan masalah yang harus dikaji dan dicarikan jalan keluar sehingga kinerja perawat tetap baik dan bermutu.
Konflik Antar Pribadi dan Strategi Menghadapinya Image
Journal article

Konflik Antar Pribadi dan Strategi Menghadapinya

Kehidupan manusia sebagai makhluk bio-sosial dalam kehidupan yang aktif dinamis dalam bernegosiasi antar pribadi tak jarang muncul konflik, konflik antar pribadi ini disebabkan karena seseorang ingin menghalangi, menghambat, atau berseberangan dengan orang lain. Konflik dapat muncul dalam berbagai bentuk: konflik kepentingan, konflik atas harapan yang tak sama, konflik mengenai percapaian tujuan, secara khusus terdapat beberapa orang yang tergolong sebagai orang yang “conflict prone”. Secara umum, konflik tak dapat dihindari, namun perlu diselesaikan. Konflik dituduh sebagai penyebab pertengkaran, perpisahan, perceraian, penyakit jiwa, bahkan sampai tindak kekerasan. Untungnya sudah banyak orang menyadari bahwa kegagalan menangani konflik dengan cara yang konstruktif akan merusak hubungan yang telah harmonis. Namun, dilain pihak konflik akan memiliki manfaat bagi orang yang mengalaminya. Setiap orang dapat memilih cara yang dianggap terbaik untuk tetap menjaga hubungan antar pribadi. Ada tiga tipe kepribadian manusia: compliant, agresif dan menghindar, yang masing - masing memiliki karakteristik yang berbeda. Setiap orang mempunyai kebutuhan serta dapat memilih caranya tersendiri dalam memuaskan kebutuhannya (faktor belajar), sikap dan nilai yang dia kembangkan. Karakteristik pribadi sebagai sumber konflik memiliki beberapa dimensi: personal hubungan antar pribadi umum, dan hubungan formal. Karenanya seleksi atau promosi pegawai tak cukup dilakukan atas dasar kemampuan, kecerdasan, minat dan pengalaman kerja seseoran, tetapi perlu pula dikaji karakteristik pribadinya melalui pengamatan yang cermat mengenai cara dan sikap kerjanya sebagai anggota suatu lingkungan pekerja (apakah ada indikasi neurotic). Sebagai hasil belajar dalam hubungan antar pribadi akan menghasilkan strategi tertentu untuk menghadapi konflik yang melalui dua pertimbangan: Pertimbangan tujuan dan pertimbangan hubungan baik antar pribadi. Beberapa strategi yang perlu diambil dalam penyelesaian suatu konflik adalah: Menarik diri untuk menghindari konflik; Ingin diterima dan disukai orang lain; Berusaha mengalahkan lawan-lawannya dengan memaksakan kehendaknya; Memelihara hubungan baik dengan berlindung pada peraturan; dan Mementingkan tujuan dirinya dan juga orang lain
Ekstraksi Minyak Atsiri dari Tanaman Sereh dengan Menggunakan Pelarut Metanol, Aseton, dan N\u002DHeksana Image
Journal article

Ekstraksi Minyak Atsiri dari Tanaman Sereh dengan Menggunakan Pelarut Metanol, Aseton, dan N-Heksana

Pembuatan Sabun dengan Lidah Buaya (Aloe Vera) sebagai Antiseptik Alami Image
Journal article

Pembuatan Sabun dengan Lidah Buaya (Aloe Vera) sebagai Antiseptik Alami

Remaja, Media Sosial dan Cyberbullying Image
Journal article

Remaja, Media Sosial dan Cyberbullying

Ekstraksi Minyak Atsiri dari Tanaman Sereh dengan Menggunakan Pelarut Metanol, Aseton, dan N\u002DHeksana Image
Ekstraksi Minyak Atsiri dari Tanaman Sereh dengan Menggunakan Pelarut Metanol, Aseton, dan N\u002DHeksana Image
Journal article

Ekstraksi Minyak Atsiri dari Tanaman Sereh dengan Menggunakan Pelarut Metanol, Aseton, dan N-Heksana

Pembuatan Sabun dengan Lidah Buaya (Aloe Vera) sebagai Antiseptik Alami Image
Pembuatan Sabun dengan Lidah Buaya (Aloe Vera) sebagai Antiseptik Alami Image
Journal article

Pembuatan Sabun dengan Lidah Buaya (Aloe Vera) sebagai Antiseptik Alami

Remaja, Media Sosial dan Cyberbullying Image
Remaja, Media Sosial dan Cyberbullying Image
Journal article

Remaja, Media Sosial dan Cyberbullying

Menentukan Persamaan Kecepatan Pengendapan pada Sedimentasi Image
Menentukan Persamaan Kecepatan Pengendapan pada Sedimentasi Image
Journal article

Menentukan Persamaan Kecepatan Pengendapan pada Sedimentasi

Pemanfaatan Sabut Kelapa sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas Komposit Alternatif Image
Pemanfaatan Sabut Kelapa sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas Komposit Alternatif Image
Journal article

Pemanfaatan Sabut Kelapa sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas Komposit Alternatif

Suggested For You
Resensi Buku : Tema\u002Dtema Eksistensialisme, Pengantar Menuju Eksistensialisme Dewasa Ini Image
Journal article

Resensi Buku : Tema-tema Eksistensialisme, Pengantar Menuju Eksistensialisme Dewasa Ini

Buku “Tema-tema Eksistensialisme, Pengantar Menuju Eksistensialisme Dewasa Ini” berisi gagasan Emanuel Prasetyono yang ingin mengantar para pembaca, khususnya mahasiswa filsafat, untuk memahami pemikiran Eksistensialisme. Sebagai sebuah aliran filsafat yang pernah mendominasi lanskap berpikir masyarakat Eropa pada sekitar tahun 1960an, Eksistensialisme memiliki gagasan-gagasan yang tidak dapat diungkapkan dalam satu atau dua kalimat pendek. Itulah ide yang beberapa kali disebut di bagian awal buku ini. Hal itu dapat dipahami bukan saja karena pemikiran para filsuf Eksistensialis memiliki kekhasan yang berbeda-beda, namun juga karena pemikiran mereka sering bersifat elusif, tidak pernah dapat sepenuhnya dijelaskan dalam kata-kata. Yang menarik, untuk mengatasi kesulitan ini, Emanuel Prasetyono menggunakan beberapa ilustrasi yang berupa kisah pengalaman hidup sehari-hari yang ditafsirkan sesuai dengan gagasan yang dikemukakan.
Read more articles