Baru saja dipublikasikan
Most Viewed
The Conflicts in Shakespeare\u0027s Drama Hamlet Image
Journal article

The Conflicts in Shakespeare's Drama Hamlet

This study explores several conflicts found in the literary work of Shakespeare's Drama Hamlet. It uses an intrinsic approach in which there are some explanations and elaborations about the different conflicts those can be categorized in internal and external. Internal conflict happens on Hamlet's when the spirit of his father comes and asks him to do a revenge on the death of his father murdured by his uncle, Claudius. On the other hand, Ophelia is also mentally struck by a huge burden on the death of his father unpurposely killed by Hamlet. It really disturbs her mind, mental and makes her become mad and finally she is dead in a suffer. Several external conflicts are also found in Hamlet. The conflict happenes between individual to another individual. It is found that Hamlet has a great anger to Claudius and wants to kill him because Claudius murdures his father and marries his mother. In the match of sword with Laertes, Hamlet has a chance to kill Claudius. External conflict also happens between Hamlet and his mother, Getrude. Hamlet supposes his mother has his father much offended, and almost as bad as a King, Claudius who murdures his father. The strange conduct on Hamlet makes Getrude anxious and it raises a conflict with her son. The Other external conflict is also found between Hamlet and Laertes. Laertes has a great anger with Hamlet on the death of his father killed unpurposely by Hamlet. In the match of sword, both of them are finally dead. The moral values can be attained in the play of Hamlet that a revenge is not a good one because it can rise a suffer to someone or himself and bring into the death. The greediness of wealth and power can rise a great problem and hurt himself or other people.
Analisis Wacana Kritis : Alternatif Menganalisis Wacana Image
Journal article

Analisis Wacana Kritis : Alternatif Menganalisis Wacana

Analisis Wacana Kritis merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis wacana baik lisan maupun tulis. Objek dari analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis) adalah bahasa, sama halnya dengan analisis wacana (Discourse Analysis). Namun dalam analisis wacana kritis, tidak hanya aspek bahasa saja yang diteliti namun termasuk pula konteks yang menyertainya. Mengutip apa yang dikemukakan oleh Fairclough dan Wadok, analisis wacana kritis dapat digunakan untuk menyelidiki bagaimana bahasa digunakan oleh kelompok sosial yang saling bertarung memperebutkan kekuasaan. Melalui analisis wacana kritis dapat dibongkar maksud-maksud tertentu dari sebuah wacana.
Suggested For You
Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai Tahun Pembelajaran 2016/2017 Image
Journal article

Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai Tahun Pembelajaran 2016/2017

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengklasifikasikan bentuk kesalahan penggunaan ejaan yang terdapat dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai tahun pembelajaran 2016/2017, mendeskripsikan kesalahan ejaan yang paling dominan dilakukan siswa dalam karangan narasi yang diproduksi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, Jumlah kesalahan penggunaan ejaan yang terdapat dalam karangan siswa mencapai 945 (17,67%) kesalahan dari 5.349 ejaan yang seharusnya diproduksi. Bentuk kesalahan ejaan dibedakan menjadi enam aspek, yaitu kesalahan pada tataran penggunaan huruf kapital, penggunaan kata berimbuhan, penggunaan kata depan, penggunaan unsur serapan, penggunaan tanda baca titik, dan penggunaan tanda baca koma. Dari keenam aspek tersebut ditemukan 570 (48,76%) kesalahan penggunaan huruf kapital, 101 (6,33%) kesalahan penggunaan kata berimbuhan, 83 (31,20%) kesalahan penggunaan kata depan, 63 (6,16%) kesalahan penggunaan unsur serapan, 27 (3,57%) kesalahan penggunaan tanda baca titik, dan 101 (18,70%) kesalahan penggunaan tanda baca koma. Kedua, Dari persentasi kesalahan tersebut, kesalahan pada tataran penggunaan huruf kapital merupakan kesalahan yang paling dominan dilakukan oleh siswa, yaitu mencapai 570 (48,76%) kesalahan dari 1.169 huruf kapital yang seharusnya diproduksi. Selanjutnya, kesalahan yang paling sedikit terjadi adalah kesalahan penggunaan tanda baca titik yang mencapai 27 (3,57%) kesalahan dari 756 tanda baca titik yang seharusnya diproduksi.
Baca artikel lainnya