Recently Published
Most Viewed
Sustainable Development Goals (Sdgs) dan Pengentasan Kemiskinan Image
Journal article

Sustainable Development Goals (Sdgs) dan Pengentasan Kemiskinan

Isu kemiskinan tetap menjadi isu penting bagi negara-negara berkembang, demikian pula dengan Indonesia. Penanganan persoalan kemiskinan harus dimengerti dan dipahami sebagai persoalan dunia, sehingga harus ditangani dalam konteks global pula. Sehingga setiap program penanganan kemiskinan harus dipahami secara menyeluruh dan saling interdependen dengan beberapa program kegiatan lainnya. Dalam SDGs dinyatakan no poverty (tanpa kemiskinan) sebagai poin pertama prioritas. Hal ini berarti dunia bersepakat untuk meniadakan kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Pengentasan kemiskinan akan sangat terkait dengan tujuan global lainnya, yaitu lainnya, dunia tanpa kelaparan, kesehatan yang baik dan kesejahteraan, pendidikan berkualitas, kesetaraan jender, air bersih dan sanitasi, energy bersih dan terjangkau; dan seterusnya hingga pentingnya kemitraan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Menyoroti Budaya Patriarki di Indonesia Image
Journal article

Menyoroti Budaya Patriarki di Indonesia

Sampai saat ini budaya patriarki masih langgeng berkembang di tatanan masyarakat Indonesia. Budaya ini dapat ditemukan dalam berbagai aspek dan ruang lingkup, seperti ekonomi, pendidikan, politik, hingga hukum sekalipun. Akibatnya, muncul berbagai masalah sosial yang membelenggu kebebasan perempuan dan melanggar hak-hak yang seharusnya dimiliki oleh perempuan. Meskipun Indonesia adalah negara hukum, namun Kenyataannya payung hukum sendiri belum mampu mengakomodasi berbagai permasalahan sosial tersebut. Penyebabnya masih klasik, karena ranah perempuan masih dianggap terlalu domestik. Sehingga penegakan hukum pun masih cukup lemah dan tidak adil gender. Oleh karena itu, peran pekerja sosial sangat dibutuhkan pada situasi ini agar penyelesaian masalah bisa cepat dilakukan. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan mengumpulkan data melalui studi pustaka, yaitu buku dan jurnal. Hasilnya menunjukkan keterkaitan antara budaya patriarki dan berbagai permasalahan sosial serta realitas sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia.
Suggested For You
Persepsi Perawat Tentang Customer Service Yang Diaplikasikan Oleh Perawat Di Rumah Sakit Swasta Image
Journal article

Persepsi Perawat Tentang Customer Service Yang Diaplikasikan Oleh Perawat Di Rumah Sakit Swasta

Customer service merupakan upaya yang dapat dilakukan suatu organisasi untuk memberikan kepuasan bagikonsumen. Istilah customer service lebih dikenal di dunia bisnis, namun aplikasi customer service juga dapatditemukan di dunia kesehatan. Penerapancustomer servicedi rumah sakit dapat meningkatkan kinerja pegawai rumahsakit termasuk perawat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi perawat tentang aplikasi customer serviceoleh perawat di sebuah rumah sakit swasta di Indonesia. Penelitian ini merupakan satu siklus studi action researchyaitu tahap reconnaissance yang dilakukan di rumah sakit swasta di Medan. Tahap reconnaissance merupakansatu fase yang penting dalam pendekatan action research yang bertujuan untuk menemukan thematic concerndari setting penelitian. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 perawat pelaksana. Partisipandirekrut dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data kualitatif dikumpulkanmelalui teknik focus group discussion (FGD). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan pendekatancontent analysis. Hasil penelitian ini mengungkapkan 4 tema persepsi perawat tentang costumer service, yaitu: 1)makna costumer service menurut perawat pelaksana (memberikan pelayanan maksimal, pemenuhan kebutuhanpasien, dan interaksi dan komunikasi efektif,); 2) Upaya perawat dalam mengaplikasikan customer service (sikapprofessional perawat, ketulusan, mengatasi masalah pasien, dan menciptakan caring moment); 3) Hambatandalam menerapkan customer service dalam pelayanan keperawatan (kurangnya pemahaman pasien terhadappenjelasan yang diberikan, permintaan pasien yang berlebihan selama perawatan, kurangnya reward terhadappekerjaan yang telah dilakukan); 4) Upaya meningkatkan aplikasi customer service dalam pelayanan keperawatan(sabar dan tulus dalam menghadapi keluarga pasien, tanggap dalam pemenuhan kebutuhan pasien, peningkatanpendidikan perawat, memberikan reward kepada perawat, dan memfasilitasi hubungan pasien dengan dokter).
Read more articles