Recently Published
Most Viewed
Dinamika Politik Lokal di Era Otonomi Daerah Image
Conference paper

Dinamika Politik Lokal di Era Otonomi Daerah

Desentralisasi politik telah membawa dampak yang menarik bagi Perubahan dan dinamika politik di daerah. Pemilihan kepala daerah tidak lagi menjadi subyek intervensi pemerintah pusat. Bahkan, Kepala daerah dan DPR-D kini dipilih secara langsung oleh masyarakat melalui proses pemilu yang lebih demokratis. Kebijakan desentralisasi yang berkembang di tengah liberalisasi politik telah memungkinkan proses rekruitmen politik di daerah yang semakin terbuka bagi partisipasi masyarakat. Liberalisasi politik telah menempatkan partai politik memainkan peran sentral dalam proses rekruitmen politik di daerah. Ironisnya, desentralisasi politik justru diikuti oleh menguatnya.sistem kepartaian yang sentralistik, yang hanya membuka peluang bagi intervensi elitelit politik nasional di daerah. Bahkan, desentralisasi politik tidak didukung oleh kapasitas politik lokal yang kuat. Partai yang memainkan peran strategis dalam memperkuat demokrasi justru telah gagal dalam membawakan aspirasi konstituen, sebagaimana tercermin dari maraknya fenomena praktek-praktek korupsi politik di daerah seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah. Gagasan pemilihan kepala daerah secara langsung yang membuka peluang bagi calon independen merupakan alternatif dalam mendukung pendalaman demokrasi. Namun, pilkada perorangan itu akan efektif bila ditopang oleh restrukturisasi sistem pemilu legislatif yang lebih responsif kepada konstituen. Bahkan, pelembagaan partai lokal dapat menjadi alternatif bagi penguatas kapasitas politik lokal. Kata Kunci: desentralisasi politik dan politik lokal.
Peran Otonomi Daerah terhadap Pariwisata Image
Conference paper

Peran Otonomi Daerah terhadap Pariwisata

Potensi-potensi yang ada di daerah sangat sulit dikembangkan jika kebijakan yang masih dianut adalah kebijakan yang masih tersentralisasi. Sebutlah sektor pariwisata, pada dasarnya sektor ini adalah sektor strategis yang dapat dengan optimal dikelola oleh daerah. Sektor pariwisata dapat mendatangkan wisatawan mancanegara ataupun wisatawan domestik. Pengembangan pariwisata yang baik akan mengundang banyak investor yang berminat untuk mengembangkan USAhanya di daerah yang banyak dikunjungi wisatawan. Sebelum adanya Otonomi Daerah, secara umum Indonesia sudah memiliki bermacam-macam objek pariwisata, namun jumlahnya tidak banyak. Bandingkan dengan saat ini, begitu banyak daerah yang mempromosikan objek pariwisata di daerahnya bahkan hingga stasiun TV nasional tidak pernah kehabisan bahan ulasan untuk sektor pariwisata saat ini. Dari hasil studi pustaka dan informasi yang penulis temukan, otonomi daerah cukup berperan penting dalam pengembangan potensi daerah, terutama pada sektor pariwisata. Kebijakan desentralisasi ini memberikan keleluasaan bagi daerah untuk mengoptimalkan potensi pariwisata yang terdapat di masing-masing daerah. Untuk sesuatu yang ada di daerah, dengan keberagaman sifat dan sikap yang dimiliki masyarakat Indonesia, daerah pasti lebih mengetahui sendiri apa yang mereka butuhkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Tinggal bagaimana promosi yang akan diambil oleh pemerintah daerah untuk menjadikannya destinasi wisata.
Suggested For You
Pembelajaran Hidrolisis Garam Menggunakan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Tipe Gallet Image
Journal article

Pembelajaran Hidrolisis Garam Menggunakan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Tipe Gallet

This study aimed to obtain a model of learning that can improve the performance and capabilities of students in lab reports, and can train thinking skills and self-confidence of students to the concept of salt hydrolysis. The research method used was a quasi-experimental design with nonequivalent control group design. Research subjects consisted of 78 students of class XI Science SMAN 16 Bandung, 40 students of the experimental group and 38 control group students. The instrument used in this study consisted of an attitude scale, interview and observation sheets. The data were analyzed using the Mann-Whitney test. The results show that the learning problem solving can improve the performance and ability of the students in the lab reports, and can train thinking skills and self-confidence of students. There are significant differences between the performance and abilities of students in the student lab reports and the experimental group and a control group of students who responded positively to the learning problem solving in the concept of hydrolysis of salts, including in both categories with an average percentage score of 67.81%. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kinerja dan kemampuan siswa dalam membuat laporan praktikum, serta dapat melatih kemampuan berpikir dan kepercayaan diri siswa pada konsep hidrolisis garam. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Subjek penelitian terdiri dari 78 siswa kelas XI IPA SMAN 16 Bandung, 40 siswa kelompok eksperimen dan 38 siswa kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari skala sikap, pedoman wawancara dan lembar observasi. Analisis data menggunakan Uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran pemecahan masalah dapat meningkatkan kinerja dan kemampuan siswa dalam membuat laporan praktikum, serta dapat melatih kemampuan berpikir dan kepercayaan diri siswa. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja dan kemampuan siswa dalam membuat laporan praktikum siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran pemecahan masalah pada konsep hidrolisis garam, termasuk dalam kategori baik dengan persentase rata-rata skor sebesar 67,81%.
Read more articles