Sabut kelapa muda salah satu limbah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai zat warna alami karena memiliki senyawa aktif sebagai donor pembawa warna, ketersediaan limbah sabut kelapa muda khususnya dilingkungan para penjual es kelapa muda di Yogyakarta cukup tinggi dan selama ini belum dimanfaatkan dengan optimal. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui arah warna dan kualitas warna yang dihasilkan dari ekstrak limbah sabut kelapa muda kulit hijau untuk pewarnaan pada kain batik. Metode penelitian ini eksperimen kualitatif dengan melakukan variasi konsentrasi rasio larutan ekstraksi 1:5 dan 1:10, variasi suhu ekstraksi 60 dan 100 , variasi waktu ekstraksi 2 jam dan 4 jam. Hasil penelitian diperoleh ekstrak sabut kelapa muda kulit hijau sangat baik sebagai zat warna alami untuk pewarnaan kain batik, nilai uji ketuaan warna K/S tertinggi 0,0355 dari perlakuan variasi rasio ekstraksi 1:5, suhu 60 ℃ dan waktu 4 jam, nilai uji ketahanan luntur warna pada pencucian 40 ℃ rata-rata 4-5 kategori baik, nilai uji beda warna L*,a*,b* dan hasil pengamatan visual pada pantone color warna yang dihasilkan brown cork dan cream tan yang mengandung unsur arah warna kemerahan dan kekuningan.