Keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan pada bagian otot-otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan yang sangat ringan sampai berat. Jika kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan sakit permanen pada otot, sendi dan ligamen. Di industri pemecahan batu, aktivitas yang dilakukan pekerja merupakan aktivitas angkat-angkut secara manual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja industri pemecahan batu di Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten. Variabel yang diteliti yaitu tingkat risiko pekerjaan, keluhan muskuloskeletal, dan faktor individu yang terdiri dari usia, masa kerja, status gizi dan kebiasaan merokok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 42 pekerja dengan pengambilan sampel menggunakan teknik total populasi. Penilaian risiko pekerjaan menggunakan LMM (Leitmarmalmethode) Jerman, penilaian keluhan muskuloskeletal menggunakan kuesioner Nordic Body Map. Analisis data menggunakan uji statistik korelasi Pearson-Product Moment dan Rank Spearman. Hasil penelitian yaitu ada hubungan antara usia (p=0.001), status gizi (p=0.016) dan kebiasaan merokok (p=0.001) dengan keluhan muskuloskeletal. Sedangkan masa kerja tidak ada hubungan dengan keluhan muskuloskeleta (0.214). Analisis faktor risiko menggunakan rasio prevalen dengan hasil usia (PR=4,44) dan kebiasaan merokok (PR=2,84) merupakan faktor risiko keluhan muskuloskeletal. Sedangkan status gizi (PR=1,25, mendekati 1) bukan merupakan faktor risiko keluhan muskuloskeletal.