Recently Published
Most Viewed
Sektor Unggulan Perekonomian Indonesia: Pendekatan Input\u002Doutput Image
Conference paper

Sektor Unggulan Perekonomian Indonesia: Pendekatan Input-output

Salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhanekonomi yang tinggi dan berkelanjutan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi danpeningkatan kesejahteraan. Pertumbuhan ekonomi memprioritaskan untuk membangundan memperkuat sektor-sektor di bidang ekonomi dengan mengembangkan ,meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya secara optimal. Tujuan daripenelitian ini adalah mengetahui sektor-sektor yang menjadi unggulan di perekonomianIndonesia guna menentukan kebijakan yang harus dijalankan serta mengukur tingkatindeks pendapatan masyarakat dari sektor yang ada. Metode dan alat analisis yangdigunakan dengan menggunakan pendekatan I-O dengan menggunakan data update2008 dengan 66 sektor. Dari hasil analisis dan perhitungan maka nilai ITKB ada 36sektor, nilai ITKD ada 22 sektor. Sektor Unggulan atau sektor kunci perekonomian diIndonesia ada 12 sektor yaitu Sektor Perdagangan, Industri Kimia, Industri Pupuk danPestisida, Jasa lainnya, Bangunan, Industri Mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik,Industri Makanan Lainnya, Angkutan darat, Listrik,gas, dan air bersih, Industri barangkaret dan plastic, Peternakan, Industri kertas, barang dari kertas dan karton. Terdapat25 sektor perekonomian di Indonesia yang mempunyai peranan yang tinggi dalammenarik indeks pendapatan masyarakat.
Metode Pelaksanaan dan Perhitungan Kebutuhan Material untuk Pile Cap pada Lantai Basement Image
Conference paper

Metode Pelaksanaan dan Perhitungan Kebutuhan Material untuk Pile Cap pada Lantai Basement

Pile cap merupakan salah satu elemen penting dari suatu struktur. Hal ini dikarenakan pile cap memiliki peranan penting dalam pendistribusian beban struktur ke tiang pancang untuk kemudian diteruskan ke dalam tanah. Pile cap digunakan sebagai pondasi untuk mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur yang berada di atasnya. Tujuan dari pembuatan pile cap agar lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu, seperti halnya kepala kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan dan perhitungan material yang dibutuhkan didalam pembuatan pile cap pada pondasi gedung Sudirman Suites Hotel and Apartment terletak di Jalan Sudirman kav. 36 Jakarta Pusat. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan peninjauan langsung proses pelaksanaan pembuatan Pile Cap. Pondasi yang digunakan adalah pondasi bored pile, sehingga dibutuhkan pile cap untuk menggabungkannya. Secara keseluruhan terdapat 20 pile cap dengan 11 jenis yang berbeda, sedangkan pada zona 1 hanya terdapat 4 pile cap. Pada pelaksanaan pekerjaan pile cap digunakan metode konvensional, sedangkan pekerjaan bekisting pile cap digunakan metode tradisional dengan menggunakan multipleks bukan menggunakan batako. Material yang dibutuhkan untuk pile cap pada zona 1 lantai basement 5 adalah 13,322 lembar multipleks, 0,507 m3 balok kayu, 1,857 m3 pasir, 28,167 Sak semen, 338,000 liter air, 114,751 m3 beton ready mix, dan 25.191,284 Kg besi tulangan.
Kenakalan pada Remaja yang Mengalami Perceraian Orang Tua Image
Conference paper

Kenakalan pada Remaja yang Mengalami Perceraian Orang Tua

Perencanaan Pondasi Tiang pada Tanah Lempung Image
Conference paper

Perencanaan Pondasi Tiang pada Tanah Lempung

Kenakalan pada Remaja yang Mengalami Perceraian Orang Tua Image
Kenakalan pada Remaja yang Mengalami Perceraian Orang Tua Image
Conference paper

Kenakalan pada Remaja yang Mengalami Perceraian Orang Tua

Perencanaan Pondasi Tiang pada Tanah Lempung Image
Perencanaan Pondasi Tiang pada Tanah Lempung Image
Conference paper

Perencanaan Pondasi Tiang pada Tanah Lempung

Analisis Pengaruh Konflik terhadap Lingkungan Kerja: Studi Kasus Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara Image
Analisis Pengaruh Konflik terhadap Lingkungan Kerja: Studi Kasus Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara Image
Conference paper

Analisis Pengaruh Konflik terhadap Lingkungan Kerja: Studi Kasus Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

Analisis Faktor\u002Dfaktor yang Mempengaruhi Nasabah (Mahasiswa) dalam Memilih Menabung pada Bank Syariah Image
Analisis Faktor\u002Dfaktor yang Mempengaruhi Nasabah (Mahasiswa) dalam Memilih Menabung pada Bank Syariah Image
Conference paper

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nasabah (Mahasiswa) dalam Memilih Menabung pada Bank Syariah

Hubungan antara Resiliensi dengan Kesepian (Loneliness) pada Dewasa Muda Lajang Image
Hubungan antara Resiliensi dengan Kesepian (Loneliness) pada Dewasa Muda Lajang Image
Conference paper

Hubungan antara Resiliensi dengan Kesepian (Loneliness) pada Dewasa Muda Lajang

Suggested For You
Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan, dan Kinerja Lingkungan terhadap Intensitas Pengungkapan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bei Image
Conference paper

Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan, dan Kinerja Lingkungan terhadap Intensitas Pengungkapan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bei

Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial Perusahaan (CSR) merupakan bagianpenting dari sebuah Perusahaan, termasuk Perusahaan manufaktur. Setiap Perusahaanmemiliki tingkat dan ruang lingkup pelaksanaan kegiatan CSR yang bervariasi. Haltersebut terlihat dari intensitas pengungkapannya. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis pengaruh kinerja keuangan, ukuran Perusahaan, dan kinerja lingkunganterhadap intensitas pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan olehperusahaan, dan untuk mengidentifikasi variabel yang memiliki pengaruh palingdominan. Sampel penelitian ini adalah 16 Perusahaan manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia periode tahun 2007-2011. Regresi linier berganda diterapkanuntuk menganalisis data. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kinerja keuanganyang terdiri dari ROA, NPM, dan EPS, ukuran Perusahaan, dan kinerja lingkungansecara simultan berpengaruh terhadap intensitas pengungkapan pelaksanaan tanggungjawab sosial Perusahaan. Variabel yang secara parsial berpengaruh terhadap intensitaspengungkapan pelaksanaan tanggung jawab sosial Perusahaan hanya dua, yaitu EPSdan kinerja lingkungan. Kinerja lingkungan merupakan variabel yang paling dominandalam memengaruhi intensitas pengungkapan pelaksanaan tanggung jawab sosialperusahaan.
Read more articles