Recently Published
Pengaplikasian Teknologi Simbiosis Mutualisme Mikroalga Chlorella SP. dan Agrobost pada Limbah Cair Sagu dengan Scale Up Experiment Image
Journal article

Pengaplikasian Teknologi Simbiosis Mutualisme Mikroalga Chlorella SP. dan Agrobost pada Limbah Cair Sagu dengan Scale Up Experiment

Most Viewed
Efisiensi Energi Di Industri Gelas : Masalah Dan Pemecahannya Image
Journal article

Efisiensi Energi Di Industri Gelas : Masalah Dan Pemecahannya

Industri gelas merupakan industri yang mengkonsumsi energi yang tinggi dan dipandang sebagai salah satu industri padat energi karena prosesnya memerlukan suhu yang tinggi. Biaya energi dapat mencapai 10-20% dari biaya total. Oleh karena itu industri gelas menghadapi berbagai tantangan agar lebih efisien baik dari segi energi maupun produktivitas. Efisiensi energi tergantung kepada teknologi yang digunakan. Efisiensi makin tinggi bila oksigen dipakai sebagai pengganti udara pada tungku, makin tinggi jumlah beling dan kapasitas tungku, makin tinggi suhu pemanasan pendahuluan pada batch dan beling makin tinggi suhu pemanasan pendahuluan udara sekunder dan makin rendah suhu gas hasil pembakaran, makin rendah perbandingan udara dan makin tinggi jumlah bahan dengan titik lebur rendah pada komposisi gelas. Tidak semua teknik dapat diterapkan oleh industri gelas di Indonesia karena ketersediaan oksigen yang terbatas dan belum ditemukannya bahan yang mempunyai titik lebur rendah dan adanya tambahan permodalan yang cukup tinggi untuk penerapan pemanasan pendahuluan. Teknik yang relatif mudah dan mungkin diterapkan adalah pengaturan penggunaan beling uang optimum serta pengaturan perbandingan udara.
Karakteristik Kadar Sukrosa, Glukosa dan Fruktosa pada Beberapa Produk Gula Aren Image
Journal article

Karakteristik Kadar Sukrosa, Glukosa dan Fruktosa pada Beberapa Produk Gula Aren

Palm sugar is obtained from the process of tapping palm sap which is then reduced in water content until it becomes solid. These palm sugar products are in the form of liquid sugar, molded sugar, and refined sugar. The purpose of this study was to identify the sugar content in each palm sugar processed product. The raw material used in this research is honey sugar which is a semi-finished material obtained from palm sap farmers. The research was carried out descriptively, the process of making palm sugar was carried out by the cooking method at a certain time according to the type of product to be produced, in this case liquid sugar, molded sugar, and refined sugar. The results showed that palm sugar products have different sucrose, glucose and fructose content, where the highest sucrose content is in palm sugar products which are processed into ant sugar with a sucrose content of 95.79%. The highest glucose content in liquid sugar products with a glucose content of 1.6% and the highest fructose content in palm sugar products processed into ant sugar with a fructose content value of 1.525%.
Suggested For You
Pembuatan Kitosan Termodifikasi melalui Reaksi Maillard Image
Journal article

Pembuatan Kitosan Termodifikasi melalui Reaksi Maillard

Modifikasi kitosan dengan glukosa telah dilakukan untuk memperoleh kitosan larut air. Pada penelitian ini modifikasi kitosan dilakukan melalui reaksi pencoklatan non enzimatik yaitu reaksi maillard dengan variasi metode refluks dan metode autoklaf. Kitosan dan glukosa direaksikan bersamaan dengan pemanasan hingga terjadi pencoklatan yang menandakan berjalannya reaksi maillard. Karakterisasi terhadap produk kitosan termodifikasi glukosa dilakukan dengan analisa Fourier Transform Infra Red (FTIR), derajat deasetilasi, dan tingkat kelarutan. Berdasar hasil analisa FTIR diperoleh pada kitosan termodifikasi dengan metode autoklaf didapat puncak serapan di daerah bilangan gelombang 1560 cm-1 yang menunjukan adanya amida sekunder. Pada kitosan termodifikasi melalui metode refluks ditemukan puncak baru pada 1595 cm-1 yang menunjukan terbentuknya basa Schiff (C=N) yang menunjukkan bahwa kitosan telah mengalami modifikasi pada gugus amina dan berikatan dengan glukosa. Berdasar hasil pengukuran derajat deasetilasi diketahui bahwa pada produk kitosan termodifikasi dengan metode refluk dan autoklaf terjadi penurunan derajat deasetilasi. Hal ini disebabkan oleh adanya kecenderungan terjadinya reaksi hidrolisis dari reaksi Maillard. Pada hasil uji kelarutan terhadap air diketahui bahwa kitosan yang telah termodifikasi meningkatkan kelarutan dalam air, kitosan termodifikasi dengan metode autoklaf meningkat menjadi 0,014 g/L dan kitosan termodifikasi dengan metode refluk menjadi 0,343 g/L.
Kualitas Minyak Atsiri Daun Cengkeh yang Dihasilkan dari Berbagai Waktu Penyulingan Image
Journal article

Kualitas Minyak Atsiri Daun Cengkeh yang Dihasilkan dari Berbagai Waktu Penyulingan

Pengaruh Penambahan Carboxyl Methyl Cellulose (CMC) dan Asam Sitrat terhadap Mutu dan Ketahanan Simpan Susu Jagung Image
Journal article

Pengaruh Penambahan Carboxyl Methyl Cellulose (CMC) dan Asam Sitrat terhadap Mutu dan Ketahanan Simpan Susu Jagung

Kualitas Minyak Atsiri Daun Cengkeh yang Dihasilkan dari Berbagai Waktu Penyulingan Image
Kualitas Minyak Atsiri Daun Cengkeh yang Dihasilkan dari Berbagai Waktu Penyulingan Image
Journal article

Kualitas Minyak Atsiri Daun Cengkeh yang Dihasilkan dari Berbagai Waktu Penyulingan

Pengaruh Penambahan Carboxyl Methyl Cellulose (CMC) dan Asam Sitrat terhadap Mutu dan Ketahanan Simpan Susu Jagung Image
Pengaruh Penambahan Carboxyl Methyl Cellulose (CMC) dan Asam Sitrat terhadap Mutu dan Ketahanan Simpan Susu Jagung Image
Journal article

Pengaruh Penambahan Carboxyl Methyl Cellulose (CMC) dan Asam Sitrat terhadap Mutu dan Ketahanan Simpan Susu Jagung

Read more articles