Baru saja dipublikasikan
Most Viewed
Review: Sumber Dan Pemanfaatan Zat Warna Alam Untuk Keperluan Industri Image
Journal article

Review: Sumber Dan Pemanfaatan Zat Warna Alam Untuk Keperluan Industri

In general, synthetic dyes have several advantages, among others; a variety of colors with wide color range, availability is assured, bright, stable, not easily fade, resistant to various environmental conditions, strong coloring power, easily available, cheap, economical, and easy to use. However, the use of synthetic dyes can cause health and environmental problems as well as the unfavorable impact of all forms of life. Natural dyes are non-toxic, biodegradable, and environmentally friendly. The main sources of natural dyes are plants and microorganisms, which produced a variety of colors such as; red, orange, yellow, blue, and brown. An important group of chemical compounds of natural dyes are carotenoids, flavonoids, tetrapirroles, and xantophylls. Natural dyes can be used in the textile industry, food, pharmaceutical, cosmetics, handicrafts and leather tanning. Increased concern for health and the environment to make natural dyes for coloring the main alternative to synthetic dyes, in addition to products with natural dyes have a good market.
Efisiensi Energi Di Industri Gelas : Masalah Dan Pemecahannya Image
Journal article

Efisiensi Energi Di Industri Gelas : Masalah Dan Pemecahannya

Industri gelas merupakan industri yang mengkonsumsi energi yang tinggi dan dipandang sebagai salah satu industri padat energi karena prosesnya memerlukan suhu yang tinggi. Biaya energi dapat mencapai 10-20% dari biaya total. Oleh karena itu industri gelas menghadapi berbagai tantangan agar lebih efisien baik dari segi energi maupun produktivitas. Efisiensi energi tergantung kepada teknologi yang digunakan. Efisiensi makin tinggi bila oksigen dipakai sebagai pengganti udara pada tungku, makin tinggi jumlah beling dan kapasitas tungku, makin tinggi suhu pemanasan pendahuluan pada batch dan beling makin tinggi suhu pemanasan pendahuluan udara sekunder dan makin rendah suhu gas hasil pembakaran, makin rendah perbandingan udara dan makin tinggi jumlah bahan dengan titik lebur rendah pada komposisi gelas. Tidak semua teknik dapat diterapkan oleh industri gelas di Indonesia karena ketersediaan oksigen yang terbatas dan belum ditemukannya bahan yang mempunyai titik lebur rendah dan adanya tambahan permodalan yang cukup tinggi untuk penerapan pemanasan pendahuluan. Teknik yang relatif mudah dan mungkin diterapkan adalah pengaturan penggunaan beling uang optimum serta pengaturan perbandingan udara.
Suggested For You
Produksi Biodiesel Dari Crude Palm Oil Menggunakan Katalis Enzim Lipase Pseudomonas Fluorescens Amobil Image
Journal article

Produksi Biodiesel Dari Crude Palm Oil Menggunakan Katalis Enzim Lipase Pseudomonas Fluorescens Amobil

Biodiesel merupakan bahan bakar terbarukan, yang biasanya diproduksi melalui proses esterifikasi diikutidengan transesterifikasi kimia. Produksi biodiesel menggunakan katalis enzim lipase telah mulai dikembangkan. Tetapi penggunaan enzim lipase terkendala dengan mahalnya harga lipase dan hanya dapat digunakan untuk satu kali reaksi. Dengan ambolisasi lipase akan meningkatkan produktivitas lipase sehingga lipase dapat digunakan kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi produksi biodiesel dari CPO (Crude Palm Oil) dan metanol sebagai bahan baku, menggunakan katalis enzim lipase (Pseudomonas fluorescens) amobil. Produksi biodiesel dilakukan dengan mereaksikan CPO dan metanol dengan penambahan enzim lipase arnobil, Amobilisasi lipase menggunakan carrier I matrik kaolin dan celite. Hasil penelitian didapatkan bahwa untuk produksi biodiesel dengan bahan baku CPO dan methanol dapat dilakukan dengan menggunakan katalis enzim lipase Pseudomonas fluorescens amobil, menggunakan perbandingan molar CPO dan methanol adalah1 : 6 dan suhu di atas 50°C. Amobilisasi lipase dengan matriks terbaik berdasarkan persentase protein yangterikat pada matriks menggunakan kaolin yaitu sebesar 1,36 mg/mL. FAME dominan yang diperoleh adalah metil eser palmitat dan metil ester oleat. yang masing-masing berasal dari asam palmitat dan asam oleat yang merupakan asam lemak utama penyusun CPO.
Karakterisasi Serat Dari Tanaman Biduri (Calotropis Gigantea) Dan Identifikasi Kemungkinan Pemanfaatannya Sebagai Serat Tekstil Image
Journal article

Karakterisasi Serat Dari Tanaman Biduri (Calotropis Gigantea) Dan Identifikasi Kemungkinan Pemanfaatannya Sebagai Serat Tekstil

Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit High Density Polyethylene (HDPE) – Hydroxyapatite (HAp) Dengan Teknik Iradiasi Gamma Image
Journal article

Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit High Density Polyethylene (HDPE) – Hydroxyapatite (HAp) Dengan Teknik Iradiasi Gamma

Karakterisasi Serat Dari Tanaman Biduri (Calotropis Gigantea) Dan Identifikasi Kemungkinan Pemanfaatannya Sebagai Serat Tekstil Image
Karakterisasi Serat Dari Tanaman Biduri (Calotropis Gigantea) Dan Identifikasi Kemungkinan Pemanfaatannya Sebagai Serat Tekstil Image
Journal article

Karakterisasi Serat Dari Tanaman Biduri (Calotropis Gigantea) Dan Identifikasi Kemungkinan Pemanfaatannya Sebagai Serat Tekstil

Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit High Density Polyethylene (HDPE) – Hydroxyapatite (HAp) Dengan Teknik Iradiasi Gamma Image
Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit High Density Polyethylene (HDPE) – Hydroxyapatite (HAp) Dengan Teknik Iradiasi Gamma Image
Journal article

Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit High Density Polyethylene (HDPE) – Hydroxyapatite (HAp) Dengan Teknik Iradiasi Gamma

Baca artikel lainnya